Bacaan refleksi :
*Rm 2:13:*
"Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Taurat lah yang akan dibenarkan."
*Gal 2:16:*
"Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat."
*2kor 12:16:*
"Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi?kamu katakan?dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya."
Pernyataan sekaligus Pertanyaan Refleksi :
Ketika menulis surat kepada orang-orang Roma, Paulus berkata,
"...tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan". TETAPI sebaliknya, ketika menulis surat kepada orang- orang Galatia, Paulus mengatakan,
"...tidak seorangpun dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat...". Dan yang paling konyol adalah ketika Paulus menulis surat yang kedua kepada orang-orang Korintus, ia mengatakan dengan sejujurnya, "...dalam kelicikanku, aku telah menjerat kamu dengan tipu daya"
Jadi yg bener yg mana nih?
JAWAB :
Kitab Roma 2:12-15
2:12 Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat.
2:13 Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.
2:14 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat,
maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.
2:15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.
Galatia 2:16
Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.
Galatia 3:19-25
3:19 Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran -- sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu -- dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara.
3:20 Seorang pengantara bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan Allah adalah satu.
3:21 Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji- janji Allah? Sekali-kali tidak. Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum Taurat.
3:22 Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya.
3:23 Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan.
3:24 Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.
3:25 Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.
APA ITU HUKUM TAURAT?
Baca Roma pasal 7-9
Setelah Rasul Paulus menjelaskan bahwa manusia dibenarkan karena percaya kepada Tuhan Yesus, bukan karena memenuhi tuntutan hukum Taurat, muncul berbagai pertanyaan: Bagaimana relasi hukum Taurat dengan kehidupan Kristen? Apa kaitan antara ajaran tentang kebenaran Allah dengan makna hukum Taurat? Apakah hukum Taurat tidak berlaku lagi setelah seseorang beriman kepada Allah?
Roma 7:1; Roma 8:39
secara khusus menjelaskan relasi hidup orang Kristen dan hukum Taurat. Hukum Taurat hanya berlaku selama orang hidup (Roma 7:1-6).
Orang yang percaya kepada Kristus tidak berada di bawah hukum Taurat, sebab ia telah mati bagi hukum Taurat. Apakah hukum Taurat itu dosa? Hukum Taurat tidak sama dengan dosa (Roma 7:7-26).
Rasul Paulus membagikan pengalamannya berjuang melawan hukum Taurat. Ada yang berpendapat bahwa pengalaman ini terjadi sebelum Rasul Paulus bertobat. Pandangan ini sulit diterima karena konteks dekat bagian ini menjelaskan hubungan orang Kristen dengan hukum Taurat.
Di samping itu, pengenalan akan dosa selalu berkaitan dengan orang yang sudah dilahirkan kembali. Bukan hukum Taurat yang membuat ia melakukan dosa, melainkan dosa di dalam dirinya yang mengunakan hukum Taurat untuk memperbudak dirinya. Hukum Taurat mengatakan 'dosa' (Roma 7:7-8 ) dan dosa hidup oleh karena hukum Taurat (Roma 7:9-13).
Hukum Taurat menimbulkan pertentangan dengan dosa (Roma 7:14-25). Paulus tahu bahwa ada jalan yang baik, tetapi justru jalan yang buruk yang dipilihnya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan antara sifat hukum Taurat (yang rohani) dan sifat dirinya (yang bersifat daging) atau pertentangan antara Roh dan daging.
Kemudian Rasul Paulus memaparkan realitas bahwa dosa telah dikalahkan oleh Kristus dan Roh (Roma 8:1-39). Hidup dalam kasih karunia sebagai pekerjaan Roh kontras dengan hidup dalam daging di bawah hukum Taurat. Hidup lama menempatkan perhatian dan kesenangan pada hal-hal yang bersifat daging, tetapi hidup yang baru menempatkannya pada hal-hal rohani. Kalau kita hidup menurut daging, ciri yang bersifat daging nampak juga pada pengharapan dalam pikiran kita. Kalau rohani kita kuat, hal itu akan nampak dalam arah hidup kita (Roma 8:5-11).
Rasul Paulus bersukacita karena kemenangan kasih karunia di dalam Kristus dan hidup oleh Roh. Ia yakin bahwa kemuliaan yang akan datang (yaitu Allah menampakkan diri secara sempurna di dalam Yesus Kristus) jauh lebih besar daripada penderitaan sekarang. Di akhir pasal 8 dalam Kitab Roma. Rasul Paulus menutup uraiannya dengan kidung pujian yang bernada kemenangan tentang kemenangan hidup Kristen, yaitu hidup yang tidak di bawah hukum Taurat. Karena Allah di pihak kita, siapakah yang dapat merebut kita dari tangan-Nya. Ia, yang telah memberikan Anak-Nya, pasti akan mengaruniakan segala sesuatu di dalam Dia (Roma 8:31-39).
Anda dapat saja membayar harga dosa-dosa Anda – harganya adalah maut yang kekal. Dengan kata lain, Anda akan mati sebagai bayaran atas dosa-dosa Anda dan masuk ke neraka yang kekal. Atau, karena kasih Allah, Anda dapat meminta Sang Mesias untuk membayarkan harga tersebut sebagai pengganti bagi Anda. Inilah yang akan membuat Anda berdamai dengan Allah. Allah akan mengizinkan Anda masuk Surga yang kekal karena keadilan-Nya sudah dipuaskan.
Melalui korban kematian-Nya, sistem pengorbanan lama yang mengorbankan binatang secara terus-menerus menjadi tidak berlaku karena sudah digenapi.
Rasul Yohanes juga mengatakan : Yohanes 3:36
Barangsiapa percaya kepada Anak (Yesus), ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."
Pengikut-pengikut Yesus telah berjalan dalam "Janji yang Baru" dan yakin bahwa darah Yesus telah menebus segala dosa mereka. Mereka tidak hidup dibawah "Janji Lama" yang dibuat Allah dengan orang-orang Israel di Gunung Sinai. Di dalam hidup dibawah ―Janji Baru" ini, para pengikut Yesus tetap memiliki hukum yang mengatur. Isinya tetap berhubungan dengan apa yang tertulis dalam PL, tetapi tentunya dalam konteks yang baru, yaitu yang telah digenapi di dalam Yesus Kristus. Jadi, jelas ada kesinambungan, penyingkapan dan pembaharuan dari kedua "janji" tersebut – yang baru dan yang lama.
Perikop 2 Korintus 12 tidak ada kaitannya dengan Hukum Taurat yang dibahas. Lihat ayat 16 di bawah ini. Orang Korintus mengatakan atau lebih tepatnya menuduh Paulus. Namun Paulus membela dirinya dari tuduhan palsu itu.
Baca selengkapnya: 2 Korintus 12:14-19
12:14 Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya aku siap untuk mengunjungi kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi kamu. Sebab bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri. Karena bukan anak-anak yang harus mengumpulkan harta untuk orang tuanya, melainkan orang tualah untuk anak-anaknya.
12:15 Karena itu aku suka mengorbankan milikku, bahkan mengorbankan diriku untuk kamu. Jadi jika aku sangat mengasihi kamu, masakan aku semakin kurang dikasihi?
12:16 Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi -- kamu katakan -- dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya.
12:17 Jadi pernahkah aku mengambil untung dari pada kamu oleh seorang dari antara mereka, yang kuutus kepada kamu?
12:18 Memang aku telah meminta Titus untuk pergi dan bersama- sama dengan dia aku mengutus saudara yang lain itu. Adakah Titus mengambil untung dari pada kamu? Tidakkah kami berdua hidup menurut roh yang sama dan tidakkah kami berlaku menurut cara yang sama?
12:19 Sudah lama agaknya kamu menyangka, bahwa kami hendak membela diri di depan kamu. Di hadapan Allah dan demi Kristus kami berkata: semua ini, saudara-saudaraku yang kekasih, terjadi untuk membangun iman kamu.
Demikian jawaban atas permasalahan tsbt diatas semoga bermanfaat, ada pendapat lain sbg tambahan yo wes silahkan..GBU All. 🙏😃