Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya ( Amsal 25 : 28 )
Tubuh terdiri atas Body, Mind and Spirit atau dalam bahasa sederhana Tubuh terdiri dari Roh, Jiwa dan Pikiran dan ini semua adalah temboknya tubuh.
Apa itu Roh ? Apa itu Jiwa? dan apa itu Pikiran? Apakah ROh sama dengan Jiwa?
Apa itu ROH :
Apa yang dikatakan ROH menurut alkitab, mari kita buka:
Mazmur 104:29 :
" Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka terkejut; apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu."
Yakobus 2 : 26 :
" Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati."
Kesimpulan : Roh adalah daya atau energi yang tidak kelihatan yang disebut juga pancaran kehidupan maksudnya daya atau energi yang menghidupkkan tubuh kita. Karena Roh adalah daya atau energi maka roh tidak mempunyai perasaan, tidak dapat berpikir dan tidak berkepribadian.
Apa itu JIWA ?
Apa yang dikatakan JIWA menurut alkitab, mari kita buka :
Kejadian 46 : 18 :
" Itulah keturunan Zilpa, yakni hamba perempuan yang telah diberikan Laban kepada Lea, anaknya perempuan, dan yang melahirkan anak-anak bagi Yakub; seluruhnya enam belas jiwa. "
Kisah Para Rasul 27 : 37 :
" Jumlah kami semua yang di kapal itu dua ratus tujuh puluh enam jiwa."
Kesimpulan : Jiwa berhubungan dengan tubuh atau body, jiwa bisa mati namun roh tidak bisa mati. Jiwa berhubungan dengan Perasaaan dan Kehendak.
Apa itu PIKIRAN ?
Filipi 2 : 5 :
" Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus "
Markus 12:30 :
" Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. "
Kesimpulan : Pikiran adalah hasil berpikir dengan menggunakan akal atau logika sebagai hasil kerja bagian tubuh yaitu otak. Sebagai orang Kristen yang percaya akan Kristus Yesus maka segala pikiran mengarah kepada Kristus Yesus.
Kemampuan mengendalikan diri melalui Pikiran, Perkataan dan Perbuatan maka akan mampu menjaga tembok tetap berdiri kokoh, ketika manusia lemah tidak bisa mengendalikan diri entah melalui Pikirannya, Perkataannya dan Perbuatannya maka robohlah tembok.
Contoh sederhana :
1. Manusia yang Pikirannya pintar sekali tapi tidak menjaga etika perkataan ( bicara kasar ) dan perbuatan yang merendahkan maka bisa dikatakan orang tersebut memiliki tembok yang rapuh.
2. Manusia yang Pikirannya sederhana tapi menjaga etika sopan santun dalam berhadapan dengan orang dan perbuatannya menunjuka kasih maka dikatakan orang tersebut memiliki tembok yang kokoh.
Tembok yang kokoh indentik kemampuan menghadapi badai kehidupan dengan penuh bahagia, kasih dan sukacita namun sebaliknya orang memiliki tembok yang rapuh orang yang memiliki kehidupan yang tidak bahagia dan selalu hidup dalam kesukaran.
Marilah kita menjaga Pikiran, Jiwa dan Roh yang berkenan kepada Allah dengan mengisi kehidupan dengan Firman Allah dengan menjaga setiap Perkataan, Perbuatan untuk menyenangkan hati Allah bukan untuk menyenangkan hati manusia.
Salam sehat Body, Mind and Spirit..
Michael Thang
" Pertobatan sungguh-sungguh bisa terjadi dan terus bertumbuh bila hidup dalam lingkungan yang baik yaitu melaui suatu komunitas rohani."
Jumat, 20 Februari 2015
Kamis, 02 Oktober 2014
Lembek, Keras atau Harum, mana yang kau pilih?
Howloww Sobat Para Evangelist, happy day.
Salam kasih sukacita serta mu selalu.
Just intermezo..... sekedar mengingatkan kembali perumpamaan wortel, telur dan kopi Setelah sekian lama mereka di rebus dalam air mendidih. Setelah menunggu beberapa saat, apa yg terjadi? Wortel yang keras menjadi lunak, telur yang mudah pecah menjadi keras, dan kopi menghasilkan aroma yang harum.
Pesan dibalik perumpamaan tersebut menggambarkan siapakah "AKU". Masalah dalam hidup itu bagaikan air mendidih. Namun, bagaimana sikap kitalah yang akan menentukan dampaknya".Kita bisa menjadi:
1. Lembek seperti wortel.
2. Mengeras seperti telur.
3. Atau harum seperti kopi.
Jadi, wortel & telur bukan mempengaruhi air....Mereka malah berubah oleh air. Sementara kopi malah mengubah air dan membuatnya menjadi harum.
Dalam tiap masalah, selalu tersimpan mutiara yang berharga. Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja, tapi apakah kita dapat tetap bersyukur saat kita ditimpa masalah?
Hari ini kita belajar ada 3 reaksi orang saat masalah datang.
1. Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh & mengasihani diri sendiri.
2. Ada yang mengeras, marah & menyalahkan pihak lain.
3. Ada yang justru semakin harum, menjadi semakin kuat & bijaksana.
Yuk teman-teman Sepelayanan Para Evangelist, kita satukan hati, bergandengan tangan, berjalan bersama Yesus mensukseskan kabar sukacita karena untuk itulah kita diutus.
Ingati rancangan Yesus indah pada waktunya.
Amin.
"Semakin Harum dan Bijaksana" met beraktivitas.
Smile in Christ always
Michael Thang
Salam kasih sukacita serta mu selalu.
Just intermezo..... sekedar mengingatkan kembali perumpamaan wortel, telur dan kopi Setelah sekian lama mereka di rebus dalam air mendidih. Setelah menunggu beberapa saat, apa yg terjadi? Wortel yang keras menjadi lunak, telur yang mudah pecah menjadi keras, dan kopi menghasilkan aroma yang harum.
Pesan dibalik perumpamaan tersebut menggambarkan siapakah "AKU". Masalah dalam hidup itu bagaikan air mendidih. Namun, bagaimana sikap kitalah yang akan menentukan dampaknya".Kita bisa menjadi:
1. Lembek seperti wortel.
2. Mengeras seperti telur.
3. Atau harum seperti kopi.
Jadi, wortel & telur bukan mempengaruhi air....Mereka malah berubah oleh air. Sementara kopi malah mengubah air dan membuatnya menjadi harum.
Dalam tiap masalah, selalu tersimpan mutiara yang berharga. Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja, tapi apakah kita dapat tetap bersyukur saat kita ditimpa masalah?
Hari ini kita belajar ada 3 reaksi orang saat masalah datang.
1. Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh & mengasihani diri sendiri.
2. Ada yang mengeras, marah & menyalahkan pihak lain.
3. Ada yang justru semakin harum, menjadi semakin kuat & bijaksana.
Yuk teman-teman Sepelayanan Para Evangelist, kita satukan hati, bergandengan tangan, berjalan bersama Yesus mensukseskan kabar sukacita karena untuk itulah kita diutus.
Ingati rancangan Yesus indah pada waktunya.
Amin.
"Semakin Harum dan Bijaksana" met beraktivitas.
Smile in Christ always
Michael Thang
Minggu, 21 September 2014
Celakalah kamu jika tidak mewartakan INJIL
Injil adalah " Kabar Gembira ", Injil adalah ' kabar Sukacita " Menjadi tugas semua orang Kristen beriman untuk menyampaikan kabar gembira tersebut.
Menyampaikan kabar gembira tidak melulu harus berkoar-koar tentang kutipan-kutipan dalam Injil tanpa melihat apakah seseorang tersebut mau mendengarkan kabar Injil. Bila seseorang yang kita ajak ngobrol mengenai Injil ternyata tidak suka dan tidak dalam posisi siap mendengarkan entah karena sibuik, sakit, dll maka yang kita sampaikan menjadi istilah trend " SPAM " dan tentu hal tersebut menjadi tidak baik.
Menjadi Pewarta, Pelayan aktif dalam Pelayanan entah Pelayanan dalam organisasi Gereja, seperti ikkut terlibat aktif dalam kepengurusan Dewan Paroki, Kepengurusan dalam Wilayah, Lingkungan, Legio, Putra Altar, PDKK, Kursus Evangelisasi dll merupakan suatu Pengabaran Injil lewat pola sikap, tuturkata dan perbuatan.
Bila dalam organisasi terjadi saling sombong, tidak mau tunduk, tinggi hati, tidak mau diatur dan masing-masing saling menonjolkan diri yang akhirnya terjadi perpecahan maka sebenarnya kita tidak sedang mengabarkan Injil yang benar dan tidak sedang mengabarkan Injil.
Dan ini juga termasuk hal yang dibenci Allah Yesus Kristus, dan " CELAKALAH " bila hal itu terjadi.
Ingat kutipan Matius 23:28
" Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kelaliman. "
Desa Potemkin
Pada 1787 di Rusia, Gubernur Gregory Potemkin mendapatkan tugas untuk membangun kembali wilayah yang hancur karena peperangan dan mengembalikan orang Rusia untuk tinggal di sana. Ketika Rusia hendak berperang melawan Kesultanan Ottoman, Ratu Catherine II dan para pejabat mengunjungi wilayah Potemkin. Untuk memberi kesan bahwa wilayah itu sudah sukses dibangun kembali, Potemkin membangun "desa" palsu di sepanjang Sungai Dnieper. Ia juga menyamar menjadi petani yang tinggal di situ. Ketika rombongan Ratu sudah pergi, "desa" tadi dibongkar kembali dalam waktu semalam....
Selengkapnya: http://www.alkitabku.com/id// renungan-harian/2014/09/14
Doa :
Marilah kita senantiasa berdoa, mohon kemurahan kasih Allah untuk kita senantiasa Rendah Hati, Tidak Sombong dan Tunduk terang Kasih Kristus untuk senantiasa mewartakan Injil melalui Sikap, Perbuatan dan Tutur kata. Amin.
Salam,
MT
Menyampaikan kabar gembira tidak melulu harus berkoar-koar tentang kutipan-kutipan dalam Injil tanpa melihat apakah seseorang tersebut mau mendengarkan kabar Injil. Bila seseorang yang kita ajak ngobrol mengenai Injil ternyata tidak suka dan tidak dalam posisi siap mendengarkan entah karena sibuik, sakit, dll maka yang kita sampaikan menjadi istilah trend " SPAM " dan tentu hal tersebut menjadi tidak baik.
Menjadi Pewarta, Pelayan aktif dalam Pelayanan entah Pelayanan dalam organisasi Gereja, seperti ikkut terlibat aktif dalam kepengurusan Dewan Paroki, Kepengurusan dalam Wilayah, Lingkungan, Legio, Putra Altar, PDKK, Kursus Evangelisasi dll merupakan suatu Pengabaran Injil lewat pola sikap, tuturkata dan perbuatan.
Bila dalam organisasi terjadi saling sombong, tidak mau tunduk, tinggi hati, tidak mau diatur dan masing-masing saling menonjolkan diri yang akhirnya terjadi perpecahan maka sebenarnya kita tidak sedang mengabarkan Injil yang benar dan tidak sedang mengabarkan Injil.
Dan ini juga termasuk hal yang dibenci Allah Yesus Kristus, dan " CELAKALAH " bila hal itu terjadi.
Ingat kutipan Matius 23:28
" Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kelaliman. "
Desa Potemkin
Pada 1787 di Rusia, Gubernur Gregory Potemkin mendapatkan tugas untuk membangun kembali wilayah yang hancur karena peperangan dan mengembalikan orang Rusia untuk tinggal di sana. Ketika Rusia hendak berperang melawan Kesultanan Ottoman, Ratu Catherine II dan para pejabat mengunjungi wilayah Potemkin. Untuk memberi kesan bahwa wilayah itu sudah sukses dibangun kembali, Potemkin membangun "desa" palsu di sepanjang Sungai Dnieper. Ia juga menyamar menjadi petani yang tinggal di situ. Ketika rombongan Ratu sudah pergi, "desa" tadi dibongkar kembali dalam waktu semalam....
Selengkapnya: http://www.alkitabku.com/id//
Doa :
Marilah kita senantiasa berdoa, mohon kemurahan kasih Allah untuk kita senantiasa Rendah Hati, Tidak Sombong dan Tunduk terang Kasih Kristus untuk senantiasa mewartakan Injil melalui Sikap, Perbuatan dan Tutur kata. Amin.
Salam,
MT
Mana lebih utama Peraturan atau Kasih?
Bacaan Injil Matius 12:1-2.
12:1 Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.
12:2 Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat."
Dalam kutipan Markus 3:1-4
3:1 Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya.
3:2 Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia.
3:3 Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!"
3:4 Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja
Kedua bacaan tersebut mengenai ajaran KASIH dan PERBUATAN lebih utama dari pada sekedar mentaati aturan yang kaku, keras dan tidak mengerti mengapa aturan itu dibuat.
Renungan:
Orang Farisi belum mengenal siapa itu Yesus itu pd masa itu, sehingga Orang Farisi beranai menegur Yesus karena Yesus melanggar aturan: bekerja
pd hari Sabat (karena pada hari Sabat ada aturan keras tidak boleh bekerja).
Saya coba
kaitkan dengan hal-hal yang mungkinkita pernah alami misalnya penyelenggaraan Kursus
Evangelisasi Pribadi, kursus kitab suci, Dll. dan salah satu aturannya adalah 3 x
absen, atau kurang dr 20-25% kehadiran maka dianggap mngundurkan diri. Entah alasan sakit atau memang tanpa alasan.
Dan masalah muncul ketika Peserta yang tidak memenuhi absen tersebut ingin mengikuti Retreat, Apakah diperbolehkan atau Apakah Peserta diperbolehkan mengajak keluarga?
Untuk menjawab itu maka kita perlu mohon Roh Kudus untuk memberikan Roh Hikmat dan Kebijaksanaan karena bila salah menjawab hal ini tentu akan menimbulkan luka batin yang sulit disembuhkan khususnya bagi mereka yang sedang mencari dan baru bertumbuh dalam Iman.
Menurut pandangan saya dengan mengacuh pada kutipan tersebut diatas maka menurut saya diperbolehkan. Dengan beberapa alasan-alasan dan pandangan sebagai berikut.
Ingat Tujuan Kursus Kitab Suci, Evangelisasi Pribadi adalah membawa umat mengalami pertobatan
sejati, mendalami iman Kristen melalui pengajaran-pengajaran yang ada pada kursus tersebut .
Retret merupa suatu persiapan jiwa, diri, dan batin menuju kedalaman Rohani.
Betul absen
kurang 20-25% dianggap mngundurkan diri sehinga kita fokus kepada peserta yang ada saja.
Tetapi hal ini menjadai tidak bijaksana dan keliru apabila peserta yg hadir tersebut kemudian menyadari dan mau belajar
kembali dilarang, mau ikut retret dilarang/tdk dijinkan
.
Apakah bila kita ijinkan
ini berarti melanggar larangan aturan organisasi? Ingat Yesus melanggar larangan pada hari
sabat karena menurut Yesus lebih baik memenangkan jiwa-jiwa, berbuat kasih daripada hanya sekedari mengikuti aturan kaku.
Ingat
kisah anak yg hilang? Anak domba yg hilang? Seorg perempuan yg kehilangan 1 dirham?
( Lukas 15-11-32),
Marilah kita merenung sejenak, apakah pantas kita melarang
Peserta yg tdk aktif tuk ikut retret?
Semua jawaban tergantung dari kebijaksanaan masing-masing, semua jawaban pasti ada alasannya.
Selamat mengambil keputusan. Selamat beristirahat,
Yesus sertamu, Yesus sertaku semua diberkati.
Amin.
Michael Thang
Selasa, 08 Juli 2014
IMAN, ROH KUDUS, SEJAHTERA...
" Iman, Roh Kudus, Kesejahteraan"
Orang Kristen, istilah saya "Follower Yesus" dipanggil untuk membuktikan bahwa mereka tetap memiliki Damai pada saat kesulitan menghadang ( hidap yang tidak harmonis, egoisme, males, kekecewaan dalam hidup, dll ). Bahkan pada saat dunia goncang.
Itulah arti Iman masa kini. ( Kol 3:15). Iman mmbutuhkan pimpinan Roh Kudus. Roh Kudus memimpin seseorang untuk menikmati hidup dan sejahtera yang sesungguhnya.
Ketika hidup menjadi Follower Yesus sikap dan gaya hidup tidak berubah seperti orang yg belum menjadi Follower Yesus: penuh kekuatiran, takut, males, mudah tersinggung, ambek, marah, tidak rendah hati, dll. Maka hidup saat itu adalah hidup yang tidak dipimpin oleh Roh Kudus.
Seorang follower bisa menjadi musuh Allah mungkinkah?
Saat kapan pun follower mengikuti kedagingan tidak dipimpin oleh Roh Kudus saat itulah follower menjadi musuh Allah. Biarlah hari ini kita berjanji kepada Tuhan "Tuhan aku mau menjadi anak Mu, yang memuaskan hati Mu, yang menghibur Mu.
Amin ( yes, sungguh2x:) ).
Yesus sertamu, Yesus sertaku semua diberkati..
salam smile in Christ always...
Michael Thang
Orang Kristen, istilah saya "Follower Yesus" dipanggil untuk membuktikan bahwa mereka tetap memiliki Damai pada saat kesulitan menghadang ( hidap yang tidak harmonis, egoisme, males, kekecewaan dalam hidup, dll ). Bahkan pada saat dunia goncang.
Itulah arti Iman masa kini. ( Kol 3:15). Iman mmbutuhkan pimpinan Roh Kudus. Roh Kudus memimpin seseorang untuk menikmati hidup dan sejahtera yang sesungguhnya.
Ketika hidup menjadi Follower Yesus sikap dan gaya hidup tidak berubah seperti orang yg belum menjadi Follower Yesus: penuh kekuatiran, takut, males, mudah tersinggung, ambek, marah, tidak rendah hati, dll. Maka hidup saat itu adalah hidup yang tidak dipimpin oleh Roh Kudus.
Seorang follower bisa menjadi musuh Allah mungkinkah?
Saat kapan pun follower mengikuti kedagingan tidak dipimpin oleh Roh Kudus saat itulah follower menjadi musuh Allah. Biarlah hari ini kita berjanji kepada Tuhan "Tuhan aku mau menjadi anak Mu, yang memuaskan hati Mu, yang menghibur Mu.
Amin ( yes, sungguh2x:) ).
Yesus sertamu, Yesus sertaku semua diberkati..
salam smile in Christ always...
Michael Thang
Sabtu, 21 Juni 2014
BERSUKA CITA atau SAKIT HATI?
Dalam hidup kita diajarkan untuk banyak memberi atau menerima? belajar dari perumpamaan seorang janda yang memberi dari kekurangan. Ya hidup lebih plong bila kita banyak memberi, pertanyaannya kadang apakah kita sudah layak memberi? Saudaraku, memberi ukurannya betapa besar yang kita beri, bukan pantas atau tidak pantas, sanggup atau tidak sanggup, kaya atau miskin.
Saat memberi sebenarnya pada saat yang bersamaan kita menerima
Orang kaya memberi itu biasa, tahukah teman ada hal lain yang kalo kita lakukan sadar atau tidak sadar sebenarnya kita memberi, bukan memberi dari harta yang kita punya tapi dari perilaku dan sikap kita sehari-hari.
Bila kita mengasihi teman, mengasihi musuh/ lawan kita, mengasihi teman yang sering kali gosipin kita, maka sebenarnya kita sudah memberi mengapa? karena ketika kita mengashi sebenarnya kita sedang memberikan sukacita kita kepada orang lain. Ketika kita sedang bersuka cita maka seluruh perasaan, emosi, seluruh organ tubuh sedang memperbaiki diri ada suatu zat yang dilepaskan " ENDORPHIN " yaitu vitamin tubuh yang berfungsi mempercepat proses penyembuhan, awet muda dan tentu membuat tubuh sehat. ( HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT, Amsal 17:22 ).
Demikian sebaliknya bila kita sakit hati, ambek, mudah tersinggung, mau menonjolkan diri/ tidak tulus, membenci seseorang apalagi bergosip atau menceritakan kejelekan orang maka sebenarnya kita sedang menerima,ya menerima penyakit, mengapa? ya ketika kita sakit hati tubuh menghasilkan racun kebalikan dari vitamin yaitu " NORADRENALIN " memperlambat proses penyembuhan, pemicu berbagai penyakit, mempercepat proses penuaan. Nah loh..
Menerima atau memberi, Bersuka cita atau Sakit hati? semua pilihan Anda sendiri yang menentukan.
Salam Kasih sukacita ku untuk mu...
Michael Thang/ MT
Saat memberi sebenarnya pada saat yang bersamaan kita menerima
Orang kaya memberi itu biasa, tahukah teman ada hal lain yang kalo kita lakukan sadar atau tidak sadar sebenarnya kita memberi, bukan memberi dari harta yang kita punya tapi dari perilaku dan sikap kita sehari-hari.
Bila kita mengasihi teman, mengasihi musuh/ lawan kita, mengasihi teman yang sering kali gosipin kita, maka sebenarnya kita sudah memberi mengapa? karena ketika kita mengashi sebenarnya kita sedang memberikan sukacita kita kepada orang lain. Ketika kita sedang bersuka cita maka seluruh perasaan, emosi, seluruh organ tubuh sedang memperbaiki diri ada suatu zat yang dilepaskan " ENDORPHIN " yaitu vitamin tubuh yang berfungsi mempercepat proses penyembuhan, awet muda dan tentu membuat tubuh sehat. ( HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT, Amsal 17:22 ).
Demikian sebaliknya bila kita sakit hati, ambek, mudah tersinggung, mau menonjolkan diri/ tidak tulus, membenci seseorang apalagi bergosip atau menceritakan kejelekan orang maka sebenarnya kita sedang menerima,ya menerima penyakit, mengapa? ya ketika kita sakit hati tubuh menghasilkan racun kebalikan dari vitamin yaitu " NORADRENALIN " memperlambat proses penyembuhan, pemicu berbagai penyakit, mempercepat proses penuaan. Nah loh..
Menerima atau memberi, Bersuka cita atau Sakit hati? semua pilihan Anda sendiri yang menentukan.
Salam Kasih sukacita ku untuk mu...
Michael Thang/ MT
Langganan:
Postingan (Atom)