Senin, 08 Mei 2017

KURSUS PENDIDIKAN KITAB SUCI 2017

Kursus Pendidikan Kitab Suci yang di singkat KPKS adalah program intensif selama 3 tahun. Sebelum bisa  mengikuti Program KPKS tersebut setiap calon peserta harus mengikuti serangkaian test.

Mengenai Persyaratan, Lokasi dan Biaya silahkan buka  link berikut ini :

http://kpkstangerang.blogspot.co.id/2017/04/pendaftaran-peserta-baru-20172018-kpks.html





Minggu, 24 Juli 2016

APAKAH YESUS PERNAH MENGAKU SEBAGAI ALLAH?

Dalam kesempatan pergaulan dengan beberapa teman yang belum mengenal Yesus, seringkali saya menemukan pertanyaan dan pertanyaan itu tentu membutuhkan jawaban, kita tidak bisa menghindar dengan alasan tidak mau berdebat, karena sikap dan jawaban kita menentukan sesungguhnya pribadi kita apakah agama Kristen yang kita anut hanya formalitas saja, pergi ke Gereja hanya rutinitas saja, atau cuma ucapan di mulut saja bahwa kita murid Yesus dan tidak perlu mengenal Yesus lebih jauh.

Jika demikia percayalah bahwa Iman Kristen yang kita anut sangat lemah, tidak memiliki pijakan yang kuat dan memiliki peluang untuk hijrah ke agama lain.

Salah satu pertanyaan favorite yang sering diajukan adalah Apakah dalam Injil  Yesus pernah mengaku diri sbg Allah? 
Pertanyaan tersebut diajukan karena menurut pengamatan mereka yang bertanya Yesus tidak pernah mengaku diri sebagai Allah yang patut disembah. Kenyataan menurut mereka dalam injil banyak tertuls  Yesus tak lain hanya manusia biasa dan sebagai Nabi sama halnya seperti nabi lain, dan beberapa pengakuan yang menunjukan bahwa Yesus  bukan Allah. 

Ingat ketika Yesus mngalami  penderitaan di atas kayu salib "Allahku mngapa Engkau meninggakan Aku ". Dan masih banyak lagi pengakuan bahwa Yesus bukan Allah. 

Apakah hal tersebut benar? Mari kita bahas satu persatu. Marilah kita mengenal Yesus lebih dekat dengan mohon penyertaan Roh Kudus karena tanpa Roh Kudus tidak ada yang bisa tersingkap dan sulit dimengerti, maka untuk mengenal Yesus membutuhkan kesadaran tingkat tinggi dan logika akal budimu. Ingat injil Markus 12 : 30 " Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu."

Mengenal siapa Yesus maka ada 2 hal yang melekat pada diri Yesus : yang pertama Yesus sebagai manusia, dan yang ke-dua Yesus sebagai ALLAH. Untuk membedakan Yesus sebagai siapa menggunakan parameter " kontekstual " Yaitu tergantung konteksnya apa,  lepaskan keimanan yg membabi buta " Pokoke Yesus Tuhan titik " yuk gunakan akal budimu  . 

Mengenal Yesus secara kontekstual? 
Cth. Ketika guru berkata kepada para murid, dengan menyebut " anak-anak datanglah tepat waktu", penyebutan anak-anak apakah menunjukan bahwa para murid adalah anak dari guru tsbt? atau kalo para murid memanggil bapak/ibu atau para putra Altar memanggil papi-mami , apakah ini berarti para guru adalah bapak dan ibu nya si murid tentu tidak bukan. 
semua tergantung konteks. Maka menurut saya ketika membahas Yesus maka kita harus melihat konteksnya Yesus sebagai siapa,  apkh sebagai manusia atau sebagai Allah. Itulah rencana Allah yg Mahabesar, dan Misteri Allah.  

Pembahasan pada tulisan ini lebih menekankan Yesus sebagai Allah karena Yesus sebagai manusia sudah banyak pembahasannya dan konteks pertanyaan adalah Apakah Yesus pernah menyatakan diri sebagai ALLAH?

Bukti dan Pernyataan dalam injil yang menyatakan Yesus adalah Allah.

1. Pengampunan dosa adalah otoritas tertinggi Allah.     

Tdk ada seorang manusia, ahli taurat, nabi manapun atas   nama sendiri yang mampu mengampuni dosa. 

Dalam Markus 2:6 disitu Yesus dengan tegas menyatakan bahwa dosa orang lumpuh sudah diampuni. 
Kita tahu dalam agama Yahudi, yg bisa mengampuni dosa adalah Allah sendiri. 

Dalam Markus 2:7 dikatakan  "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" 
Pertanyaan orang Yahudi mnjadi bahan refleksi apakah mungkin manusia biasa bisa mengampuni dosa? Kalo Yesus bisa mengampuni dosa maka Yesus tentu sebagai Allah.

2. Satu kesatuan dengan Allah, menandakan apa?
Dalam Yoh. 10:30 dikatakan " Aku dan Bapa adalah satu." Pernyataan Yesus tersebut sungguh berani karena pernyataan tersebut berarti penghujatan terhadap Allah dengan resiko dilempari batu. 


Dalam Yoh 10:32-33, Yesus bertanya kepada orang Yahudi mengapa melempari dengan batu? Dan orang Yahudi menjawab karena mempersamakan diri Yesus dengan Allah.
Lihat bagaimana orang Yahudi bereaksi keras terhadap Yesus, mereka menyaksikan dengan sendiri bahwa Yesus mempersamakan diri dengan Allah.

3. Yesus adalah jalan kebenaran.
Setiap orang yg beragama pastilah mau menghadap dan rindu untuk bertemu dengan Allah yang adalah jalan keselamatan karena dosa maka sulit sekali untuk bertemu dengan Allah yg berkilau/ identik dengan cahaya terang dengan sebutan MAHA.. untuk bertemu dengan Allah harus ada jalan yg benar, dan Yesus menampilkan diri dgn pengakuan diri sebagai jalan yg benar, 


Sabtu, 18 Juni 2016

APA ITU DOSA, dan PENGHAKIMAN?


Beberapa waktu lalu ada Seorang teman yang bertanya kepada saya, dan jujur pertanyaan tersebut membuat saya berpikir terus menerus karena tanpa saya sadari pertanyaan itu pun pernah saya ajukan tanpa sadar tapi karena tidak terlalu serius saya abaikan sampai suatu saat ada seorang teman yang bertanya kepada saya pertanyaan yang sama.

Berikut jawaban saya pribadi mungkin ada teman pembaca yang ingin melengkapi silahkan....

Dosa adalah Pelanggaran hukum-hukum yang ditetapkan oleh Allah, hukum dan aturan Allah adalah aturan kebaikan, bila kita langgar akan mengakibatkan suatu perasaan yg mengakibatkan seseorang hidup tidak tenang. 

Dosa di bagi: 
1 Dosa Asal/ warisan ( dosa Adam dan Hawa, kita mewarisi dosa asal. Referensi Roma 5:12).  

2. Dosa karena menghujat Roh Kudus. Cth. Pergi ke Peramal2x, kuamia, dukun2x, dll. 

Walaupun semua dosa adalah sama di mata Allah, namun menurut saya kenyataan ada : 

3. Dosa ringan ( dosa yg kita perbuat sehari2x yg disengaja atau tdk disengaja cth. Dosa omong kotor, marah tanpa sebab, iri hati, berbohong dll ). 

Semua dosa-dosa tersebut adalah maut ingat roma 6:23: " upah dosa adalah maut." 

Khusus Dosa menghujat ROH KUDUS membutuhkan indulgensi penuh, yang merupakan ciri khas ajaran Khatolik. Apa itu INDULGENSI, yaitu  Penghapusan siksa-siksa temporal di depan Allah.

4 syarat menerima indulgensi penuh: 

1. Mengaku dosa dlm sakramen pengakuan dosa, 
2. Menerima komuni/ekaristi, 
3. Berdoa bagi intensi Bapa Paus, 
4. Semua keterikatan pada dosa ini termasuk dosa ringan diputuskan.  

Tambahan: 

a. Membaca Kitab Suci sedikitnya 30 mnt/hari, 
b. Mendoakan Doa Rosario,  peristiwa-peristiwa  bebas, bisa pilih sendiri. Namun sebaiknya fokus pada  
    peristiwa hidup Yesus baik doa di gereja, atau dalam keluarga atau dalam komunitas religius/asosiasi rohani, 
c. Mendoakan jln salib, 
d. Mngunjungi sakramen maha kudus, berdoa adorasi min 30 mnt. 


Bila syarat tersebut sudah terpenuhi, Kapan waktu yang tepat menerima INDULGENSI ?


Indulgensi penuh diperoleh pada saat-saat tertentu:
a. Pada saat berkat Paus (bahkan melalui radio)
b. Misa penutupan Kongres Ekaristi
c. Sepanjang Sinoda Keuskupan
d. Sepanjang Kunjungan Pastoral

Selain dari ke-empat syarat yang sudah disebutkan di atas) pada masing-masing hari itu agar dapat diperoleh Indulgensi penuh.
a. 1 Januari
b. Setiap hari Jumat dalam masa Prapaska dan permenungan tentang Kisah Sengsara Yesus setelah Komuni.
c. Kamis Putih
d. Jumat Agung.
e. Malam Paska
f. Hari Raya Pentakosta
g. Hari Raya Corpus Christi
h. Hari Raya Hati Kudus Yesus
i. Hari Raya Rasul Petrus dan Paulus
j. ‘Portiuncula’- 2 Agustus
k. 1-8 November
l. Hari arwah- 2 November
m. 31 Desember
n. Kunjungan pada Gereja atau Oratorium pada hari perayaan pendirinya.
o. Perayaan titular Paroki
p. Kunjungan ke Gereja atau altar pada hari konsekrasinya.

Indulgensi penuh diperoleh pada saat khusus dan tempat khusus:
a. Kunjungan ke basilika patriarkal di Roma dan
b. Kunjungan gereja-gereja stasional di Roma

Indulgensi penuh diperoleh di peristiwa yang khusus dalam hidup orang yang bersangkutan:
a. Komuni Pertama
b. Mengikuti kegiatan misi
c. Spiritual Exercises (Latihan rohani)
d. Misa pertama dari Imam yang baru saja ditahbiskan
e. Tahun Yubelium dari Tahbisan imam
f. Pada saat kematian

PENGHAKIMAN
Mengenai penghakiman silahkan buka Wahyu 20 , diantaranya ayat 12: Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.  (Wahyu 20:12). Semoga demikian, lebih-kurang atas penjelasan mohon dimaafkan. 







Semoga informasi ini bermanfaat, 

Salam Tuhan Yesus Sertamu,

MT


Jumat, 17 Juni 2016

PENYAKIT " IDC " menurut TIMOTIUS

Howlow Sobat Mitra Sukses, 

salam sehat, salam semangat. Apakah Anda termasuk orang yang kadang memiliki prasangka buruk tentang org lain? 

Bila Anda merasa tidak perlu menjawab sapaan teman, selalu menganggap perbuatan baik orag lain dengan pandangan negatif, kalau ada yang mau berkenalan, mau janjian ketemu maka Anda merasa bahwa orang tersebut pasti mau menawarkan sesuatu, mau mengambil keuntungan dari diri mu, atau ah ini orang tanya-tanya mulu bo kangtaw, atau ini orang ngak ada kerjaan ngak tau saya sibuk.. dlsbnya atau bila motivasi bertemu itupun karena Anda juga merasa memilki maksud ada sesuatu yang ingin Anda sampaikan demi keuntungan Anda maka Anda terkena penyakit " IDC kepanjangan dari I DONT CARE !!!!!".

Penyakit " IDC " merupaka ciri manusia jaman sekarang akibat terlalu fokus mencari harta, sibuk mencari status,  sibuk bekerja sehingga tidak ada waktu lagi untuk bersosialisasi secara live, face to face semua menganggap komunikasi melalui  media sosial saja sudah cukup.  

Bahkan parahnya tidak semangat terlibat dalam MedSos dengn alasan tertentu left chat/ meninggalkan grup pertemanan. Sekali lagi selamat Anda terjangkit wabah " IDC : I don't care" stadium 3 dan waspadalah bila dibiarkan akan menggerogoti kesehatan. 

Ingatlah Kesehatan datang nya dari Pikiran, bayangkan bila Pikiran selalu negatif, menganggap diri super sibuk, ucapan selalu negatif, hasil sudah pasti negatif. 

Saya pernah mengalami penyakit "IDC" tersebut namun beruntunglah saya disadarkan oleh dsuatu peristiwa dan peristiwa itu membekas hingga saat ini dan Thanks GOD karena Yesus Kristus telah mengangkat segala Penyakit dan Beban Hidupku...

Salam dr org yg pernah kena penyakit IDC. semoga teman-teman semua bisa disembuhkan dari Penyakit " IDC "



Wisewords menurut Timotius, (2 Timotius 3:2-4):  

*2: "Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, 

*3: tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,

* 4: suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah."

Slmt berakhir pekan. Tuhan Yesus Sertamu...

Michael Thang








Kamis, 26 Mei 2016

Berkarya hidup menjadi lebih berarti

Fokus bacaan kamis 26 may 2016


2 Kor 11:29

" Jika ada orang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah? Jika ada orang tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita? "



Kenapa saya semangat sekali memperkenalkan air sehat? 

Bukan soal berapa komisi yang akan saya dapatkan, bukan itu yg utama, bagi saya yang terpenting adalah sosialisasi/sharing kepada para sahabat mengenai arti hidup sehat.

Walaupun orang yang saya sharingkan tidak memberikan  order atau tidak invest mesin kepada saya. 

Menyadarkan orang hidup sehat itu tidak mudah tapi disitulah menariknya. Setiap orang itu unik memiliki cara pandang yang berbeda-beda mengenai hidup sehat.

Saya membayangkan bagaimana sulitnya memberikan pemberitaan Injil, tak terbayangkan pengorbanan Para Pastor, Pendeta, Penginjil rela meninggalkan keluarga untuk pergi ke desa-desa bahkan ke pelosok pedalaman yang sulit di jangkau.

Setiap orang hendaknya memiliki karya yg baik buat untuk orang lain. Saya kadang merenung belum banyak karya yang telah saya perbuat untuk mengisi hidup saya. 

membayangkan karya para Pastor, Pendeta, Penginjil yang pergi kepedalaman desa tak berani saya bayangkan.

Setiap hari dengan rutinitas yang sama yang saya jalani tanpa karya, hidup terasa membosankan. Saya mencoba mengambil karya kecil dengan berbagi info sehat, memberikan  pelatihan senam sehat gratis, mengajar sekolah minggu dll.

Ketika saya mengambil tindakan kecil untuk berkarya hidup terasa semakin berarti. 

Yuk teman-teman isi hidup dengan mengambil bagian untuk berkarya, tidak harus dengan membuat karya yg besar dahulu. Mulailah dgn karya kecil, dengan berbagi info sehat pun sebenarnya Anda sdh berkarya...

selamat beraktivitas, 


MT

Next Topics :








Rabu, 18 Mei 2016

GARAM MENJADI TAWAR...MUNGKINKAH?

Good Day all friends, 

Fokus bacaan hari ini... 

Mrk 9:50: " Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

Kontemplatif :
Seumur-umur tidak terpikirkan mengenai garam sampai ketika membaca firman tersebut timbul pertanyaan: Mungkinkah garam menjadi hambar?  

Sebagai orang awam tentu berpendapat mustahil garam menjadi tawar.  Tapi teman ternyata dalam buku " The Land and The Book " seorang Thomson menceritakan bagaimana garam menjadi tawar, konon di Lebanon Selatan ada seorang pedagang yang mengimport garam dari Siprus dalam jumlah banyak sekali. Stok garam tersebut sengaja ditimbun lantai tanah tanpa alas dan setelah beberapa tahun semua garam rusak. Garam menjadi tawar,  mubazir dan merusak kesuburan tanah disekitarnya. Dengan kata lain tidak ada tempat bagi garam yang rusak kecuali membuang garam tersebut di jalan.

Point :
Garam identik dengan KEBAIKAN,  ketika Tuhan Yesus  mengatakan "Kamu adalah garam Dunia", Beliau tahu setiap pribadi memiliki potensi untuk berbuat kebaikan, menggarami sesamanya. 

Namun seperti garam bisa tawar,  kebaikan pun bisa hambar jika terus disimpan dalam hati. 

Kebaikan tidak mengenal kriteria bukan seberapa besar Anda sudah menyumbang,  bukan sekedar sudah berapa banyak Anda aktif sebagai pengurus Gereja memegang jabatan ini-itu,  bukan seberapa sering Anda mengirim pesan 2x kebaikan tetapi yang terpenting bagaimana setelah itu,  bagaimana Anda mampu memberi response, tanggapan, mau berinteraksi dengan sesama itulah yang terpenting. 

Cth: Pesan BB,  WA dll dari teman yang tidak pernah diresponse oleh Anda. 

Ternyata teman Kebaikan juga bisa tergerus waktu,  setelah terus menunda balasan response dari teman yg peduli terhadap mu ini berati menunda hasrat berbuat baik,  Anda benar-benar bisa kehilangan kesempatan berbuat kebaikan. 

Semangat yang mementingkan orang lain semakin tergerus dari waktu kewaktu, hal ini menjadikan Anda seorang yang tidak lagi peduli dan mulai mementingkan diri sendiri. Akibatnya orang yang peduli kepadamu mulai menjaga Jarak, menjauh dan mengabaikan Anda. Suatu saat Anda merasa telah diabaikan,  tidak dibutuhkan atau bukan siapa-siapa bagi orang lain.  Saat itulah Anda akan merasakan seperti garam yang dibuang dan diinjak orang di jalan.

" Menggarami orang sekitarmu sama dengan menggarami hidupmu,  menarik bukan?  "

Salam selamat menggarami hidupmu.. Aku diberkati kamu diberkati kita semua diberkati... Selamat beraktivitas..