" Gereja adalah corpus mixtum: jemaat campuran yang terdiri dari anggota berkualitas gandum dan lalang! "
MINGGU BIASA XVI.
Mat 13:24-30, 36-43
Agama Yahudi pada zaman Yesus tidaklah seragam seperti yang sering dibayangkan. Ada banyak kelompok dan aliran. Setiap kelompok mengklaim dirinya sebagai kelompok yang paling taat-Taurat.
Setiap aliran membanggakan dirinya sebagai “sisa kecil” Umat Pilihan yang paling sah. Komunitas Qumran mencap sesat kelompok Yahudi lainnya. Merekapun memisahkan diri ke gurun dan mengikuti penanggalan yang berbeda.
Kaum Farisi apalagi! Konon nama “Farisi” memang berarti “memisahkan diri”. Mereka tidak mau bergabung dengan kebanyakan umat Yahudi lainnya yang dianggap tidak taat Taurat. Orang Saduki tidak mau bergabung dengan kaum Farisi yang dicap sudah menambahi Taurat Musa dengan aneka tradisi lisan yang merupakan tafsiran mereka sendiri.
Yesus tampil beda. Ia tidak membentuk aliran “mesianis murni dan eksklusif”, tetapi sebuah kelompok yang terbuka, mengembara sambil mewartakan, tanpa kantor-pusat. Yang paling parah, Ia bergaul dengan semua orang: pria-wanita, orang saleh maupun pendosa.
Pewartaan-Nya tentang Kerajaan Allah tertuju kepada semua. Benih Sabda ditaburkan-Nya kepada semua jenis tanah! Sikap-Nya sungguh realistis: pewartaan-Nya pasti diterima atau ditolak. Selalu ada dua kelompok dan dua reaksi yang berbeda.
Meski Yesus menabur gandum, namun Ia tahu si Iblis pun giat menabur lalang. Dua jenis benih yang total berbeda, namun akan tampak sama saja, terutama di awal pertumbuhan. Keduanya baru tampak berbeda waktu gandum mulai berbulir. Maka, mencabut lalang di fase awal akan berakibat fatal, sebab gandum akan ikut hilang! Inilah kejutan dari si Tuan kebun: membiarkan keduanya tumbuh bersama-sama sampai panen tiba. Tentu saja ada risiko dan bahaya: akar-akar lalang dapat merusak gandumnya.
Kerajaan Allah dihadirkan di dunia ini oleh Yesus dan Gereja-Nya. Namun demikian, setelah lebih dari 2000 tahun, kejahatan dan dosa tetap ada dalam dunia, bahkan dalam Gereja sendiri. Iblis tetap aktif mempertahankan kerajaannya. Selalu ada orang yang tidak percaya dan yang menyesatkan sesamanya.
Berhadapan dengan mereka, Saya dan Anda mudah tergoda untuk memisahkan diri, atau mengucilkan mereka. Yesus tidak sepakat dengan “sikap farisi” seperti itu. Gereja adalah corpus mixtum: jemaat campuran yang terdiri dari anggota berkualitas gandum dan lalang! Tentu saja selalu ada resiko orang benar disesatkan oleh orang jahat. Akan tetapi bahaya yang jauh lebih besar adalah kesombongan orang-orang benar, yang berupaya melenyapkan setiap orang lemah dan yang dicap pendosa dari persekutuan atau dari lingkungan masyarakat. Padahal, kedua-duanya harus dibiarkan hidup berdampingan sampai akhir zaman.
Memisahkan dan mengadili bukanlah tugas saya dan Anda. Tuhan sendirilah yang akan memisahkan dan menghukum para pendosa dan penyesat pada saat Pengadilan definitif nanti. Dialah yang akan membalas setiap orang sesuai dengan perbuatannya. Tetapi, selama kita hidup di dunia ini, biarlah saya dan Anda memperlihatkan kesabaran dan belas-kasih Tuhan kepada sesama. Bukankah saya dan Andapun senantiasa diberi-Nya harapan dan kesempatan, setiap kali kita jatuh dan tersesat?
Hortensio Mandaru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar