Minggu, 19 Juli 2020

Gereja adalah CORPUS MIXTUM

" Gereja adalah corpus mixtum: jemaat campuran yang terdiri dari anggota berkualitas gandum dan lalang! "



MINGGU BIASA XVI.     
Mat 13:24-30, 36-43

Agama Yahudi pada zaman Yesus tidaklah seragam seperti yang sering dibayangkan. Ada banyak kelompok dan aliran. Setiap kelompok mengklaim dirinya sebagai kelompok yang paling taat-Taurat.

Setiap aliran membanggakan dirinya sebagai “sisa kecil” Umat Pilihan yang paling sah. Komunitas Qumran mencap sesat kelompok Yahudi lainnya. Merekapun memisahkan diri ke gurun dan mengikuti penanggalan yang berbeda.

Kaum Farisi apalagi! Konon nama “Farisi” memang berarti “memisahkan diri”. Mereka tidak mau bergabung dengan kebanyakan umat Yahudi lainnya yang dianggap tidak taat Taurat. Orang Saduki tidak mau bergabung dengan kaum Farisi yang dicap sudah menambahi Taurat Musa dengan aneka tradisi lisan yang merupakan tafsiran mereka sendiri.

Yesus tampil beda. Ia tidak membentuk aliran “mesianis murni dan eksklusif”, tetapi sebuah kelompok yang terbuka, mengembara sambil mewartakan, tanpa kantor-pusat. Yang paling parah, Ia bergaul dengan semua orang: pria-wanita, orang saleh maupun pendosa.
Pewartaan-Nya tentang Kerajaan Allah tertuju kepada semua. Benih Sabda ditaburkan-Nya kepada semua jenis tanah! Sikap-Nya sungguh realistis: pewartaan-Nya pasti diterima atau ditolak. Selalu ada dua kelompok dan dua reaksi yang berbeda.

Meski Yesus menabur gandum, namun Ia tahu si Iblis pun giat menabur lalang. Dua jenis benih yang total berbeda, namun akan tampak sama saja, terutama di awal pertumbuhan. Keduanya baru tampak berbeda waktu gandum mulai berbulir. Maka, mencabut lalang di fase awal akan berakibat fatal, sebab gandum akan ikut hilang! Inilah kejutan dari si Tuan kebun: membiarkan keduanya tumbuh bersama-sama sampai panen tiba. Tentu saja ada risiko dan bahaya: akar-akar lalang dapat merusak gandumnya.

Kerajaan Allah dihadirkan di dunia ini oleh Yesus dan Gereja-Nya. Namun demikian, setelah lebih dari 2000 tahun, kejahatan dan dosa tetap ada dalam dunia, bahkan dalam Gereja sendiri. Iblis tetap aktif mempertahankan kerajaannya. Selalu ada orang yang tidak percaya dan yang menyesatkan sesamanya.

Berhadapan dengan mereka, Saya dan Anda mudah tergoda untuk memisahkan diri, atau mengucilkan mereka. Yesus tidak sepakat dengan “sikap farisi” seperti itu. Gereja adalah corpus mixtum: jemaat campuran yang terdiri dari anggota berkualitas gandum dan lalang! Tentu saja selalu ada resiko orang benar disesatkan oleh orang jahat. Akan tetapi bahaya yang jauh lebih besar adalah kesombongan  orang-orang benar, yang berupaya melenyapkan setiap orang lemah dan yang dicap pendosa dari persekutuan atau dari lingkungan masyarakat. Padahal, kedua-duanya harus dibiarkan hidup berdampingan sampai akhir zaman.

Memisahkan dan mengadili bukanlah tugas saya dan Anda. Tuhan sendirilah yang akan memisahkan dan menghukum para pendosa dan penyesat pada saat Pengadilan definitif nanti. Dialah yang akan membalas setiap orang sesuai dengan perbuatannya. Tetapi, selama kita hidup di dunia ini, biarlah saya dan Anda memperlihatkan kesabaran  dan belas-kasih Tuhan kepada sesama. Bukankah saya dan Andapun senantiasa diberi-Nya harapan dan kesempatan, setiap kali kita jatuh dan tersesat?

Hortensio Mandaru


Sabtu, 11 Juli 2020

MENDENGAR, MELAKUKAN FIRMAN & BERBUAHLAH..



Firman Tuhan, "Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali kesana melain-kan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh tumbuhan, memberi-kan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali dengan sia sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Ku-kehendaki.. akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepada nya. (Yes 55-10-11)

Engkau mengairi alur bajaknya, membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya, dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya; memberkati tumbuh-tumbuhannya.
(Mzm 65:11)

Saudara saudara, aku yakin penderitaan zaman sekarang tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Sebab seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan..oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya.. Kita tahu, sampai sekarang segala makhluk sama sama mengeluh..Kita yang telah menerima Roh Kudus.. mengeluh dalam hati..
(Rom 8:18-23)

Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah.. duduk ditepi danau. Maka datanglah orang banyak..mengerumuni Dia..Yesus mengajar.. Kata-Nya: Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.. waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan..datanglah burung..memakannya sampai habis..sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu..tidak banyak tanahnya benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.. sesudah matahari terbit, layu lah ia..menjadi kering karena tidak berakar.. sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang 100.. 60..30 kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" (Mat 13:1-9) bacaan panjang, Mat 13:1-23)

Tuhan menegaskan, bahwa firman-Nya tidak akan kembali dengan sia sia, akan melaksana kan dan berhasil seperti yang Dia kehendaki. Seperti Yesus mengajar para pengikut-Nya, dengan perumpamaan seorang penabur benih. Firman itu adalah benih yang di tabur oleh Tuhan sendiri, ada yang "jatuh, dipinggir jalan, tanah berbatu batu, di tengah semak duri dan ditanah yang baik". Yang jatuh di tanah yang baik, akan berbuah berlipat ganda. Dan buah berlipat ini di tunggu oleh semua makhluk yang rindu menantikan saat anak anak Allah dinyatakan.

Saudara/i ku, saya suka menanam pohon di pot plastik yang ukuran 60 cm. Biasanya yang saya siapkan adalah media atau tanahnya. Saya campur dengan pupuk kandang dan sekam, karena pohon itu membutuhkan tanah yang baik, supaya dapat berbuah banyak.
Begitu juga Tuhan, benih yaitu firman-Nya, supaya dapat bertumbuh dan menghasilkan buah yang baik, mengajak kita menjadi media atau tanah yang baik supaya firman Allah, itu dapat bertumbuh dan berbuah banyak. Seperti tanah perlu dirawat dan dipupuk, demikianlah iman kita, perlu kita rawat dan pupuk dengan memohon bimbingan Roh Kudus, agar semakin mencintai firman Allah. Karena firman Allah itu mempunyai daya dan kekuatan yang dapat mengubah suasana hati. Yang berduka dihibur, yang lemah dikuatkan, yang ragu diyakinkan, dan bagi yang tersesat ditunjukkan jalannya. Firman Allah itu juga mampu menyentuh dan menggerakkan hati dan pikiran kita untuk melaksanakannya.

Marilah kita berjuang untuk menjadi tanah yang baik, dengan membuka hati dan pikiran terhadap bimbingan Roh Kudus, agar firman Allah yang kita baca, dengar dan renungkan, berbuah kebaikan bagi keluarga dan sesama kita.

Ya Tuhan berfirmanlah, aku mendengarkan. Dan berilah akau kemampuan melakukan firman-Mu, yang adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Amin


Merenung Sejenak 12 Juli
Minggu Pekan Biasa ke XV

Selamat Berhari Minggu dan Beribadat.
Tuhan Yesus Memberkati.