Tampilkan postingan dengan label Suam-suam kuku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Suam-suam kuku. Tampilkan semua postingan

Jumat, 24 September 2021

APAKAH ANDA UMAT SUAM-SUAM KUKU ?

Kemarin malam bersama teman-teman umat lingkurngan St. Regina, Wil II ( Gereja SMI, Paroki Kalideres ) jalan-jalan / Tur Online ke Laodikia seru sekali..ternyata Laodikia, daerah yang amat kaya ya man-teman..ada emas-perak ( pusat perbankan ), penghasil textile woll hitam dan kain linen yg terkenal di masa itu, serta pusat kesehatan mata  ( penemuan salep mata ) satu kekurangannya tidak ada mata air..jadi air di dapatkan dari air yg mengalir dari Hierapolis yang  memiliki sumber air panas dan mengandung banyak belerang ( mineral tinggi) sampai lah ke Laodikia tidak panas tidak dingin ( suam suam kuku) dan ini tidak baik kalo diminum.rasa nya tidak enak, bisa sakit perut dan kalo di masak banyak endapan mineral efeknya merusak makanan.


Jemaat Laodikia mendapat teguran keras dari sang Amin ( Allah Tritungal ) : "memang kamu kaya tapi kamu buta, miskin dan telanjang, beli lah kepadaku mas murni ( simbol kemurnian lawan kepalsuan ) pakaian putih ( perbuatan baik )  dan minyak pelumas mata ( simbol hati nurani lawan punya mata buta hati )."

Pesan : 

Kekayaan bukan berapa jumlah kekayaan yg kita miliki tapi sikap/gaya hidup  berbagi  yaitu kehadiran kita memberi manfaat bagi banyak orang, kekayaan/ perbuatan baik yg kita miliki bermanfaat bagi orang lain bukan hanya untuk kemuliaan diri sendiri tapi semua yang dilakukan tuk kemuliaan Allah, nama Allah semakin ditinggikan. 


Ingat seorang janda yang memberi dari kekurangan? 

"Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."  Markus 12:44.

Hal ini mematahkan mitos bahwa hanya orang kaya yang bisa memberi jadi ternyata peluang kebaikan bisa juga dilakukan oleh siapa saja, baik kaya maupun miskin memiliki peluang yang sama. 


Tuhan tidak suka suam-suam kuku, suam-suam kuku itu sama halnya dalam konteks Matius 6:24 

" Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon."

Pertanyaan refleksi:

* Apakah Anda, saya, kita semua umat yg suam2x kuku? 


Pertanyaan berikut bisa menjawab apakah kita umat yang suam-suam kuku :

1. Apakah saya kristen KTP?

    ngaku murid Yesus, Pelayan Tuhan tapi jarang/ tidak pernah mewartakan 

    firman Tuhan atau menjalankan tapi asal-asalan, tidak sungguh2x, baca 

    kitab suci jarang, baca tapi tidak tahan lama beda kalo baca novel, baca 

    chat wa, aktif di medsos atau  nonton pilem drakor bisa berjam2x ( ups 

     owe banget tuh hehehe )


2. Apakah saya termasuk jarang/ tidak pernah ikut misa online, menghindari 

     pertemuan online lingkungan spt pendalaman KS, Rosario dengan alasan 

     tidak ada quota/ pulsa terbatas, sibuk kerja, sering pulang malam, dan 

     berbagai alasan lain? aktif bicara jalan-jalan, makan-makan tapi  malas 

     ikut seminar KS ataupun  doa-doa walaupun dilakukan secara virtual/ 

     online?  


Bila jawabanya lebih banyak *YA banyak negatifnya* berarti ANDA sama dengan saya yuk kita bertobat mohon ampun, mohon Roh Kudus merubah sikap kita untuk tidak *suam-suam kuku*


God bless you, me and us..selamat beraktivitas..happy nice weekend 

Salam MT.. nyanyikan *Jadilah saksi kristus..*

BKSN Pertemuan IV