Kamis, 27 Februari 2014

AKANKAH TAHUN INI MENJADI TAHUN ANDA?


AKANKAH TAHUN INI MENJADI TAHUN ANDA?


Bayangkan suatu hari puteri Anda bertanya, “Ibu, kelulusan saya sudah dekat, dan seperti yang Ibu tahu, saya mendapat nilai yang sangat baik.”

“Ya, sayang, nilaimu baik,” Anda tersenyum dengan bangga.

“Karena itu, saya pikir sebagai Ibu yang luar biasa, tentu Ibu akan memberi saya sebuah hadiah istimewa, karena Ibu sayang pada saya dan ingin berterima kasih atas prestasi saya yang tinggi,” katanya dengan manis. Sambil merangkulkan lengannya di pinggang Anda, Anda tidak tahu mengapa, tapi bayangan seekor ular besar mengelilingi Anda memenuhi pikiran Anda, tapi Anda menghalau pikiran itu.

“Baiiiiiik… Dan hadiah istimewa apa ya?” Anda berkata sambil mengernyitkan alis.

“Saya pikir sebuah mobil…”

Jika Anda adalah ibu itu, akankah Anda memberikan itu padanya?

Baiklah, bagaimana jika saya memberitahu Anda bahwa ia akan lulus dari Sekolah Dasar dan ia baru 12 tahun. Apakah Anda tetap akan memberikan padanya?

Tentu saja TIDAK. Anda akan mengatakan padanya, “Langkahi dulu mayat Ibu! Naik skateboard-mu saja!”

Tak perduli bagaimana anaconda itu memohon dan mengeluarkan puluhan ember air mata, Anda pasti tetap akan mengatakan tidak. Mengapa?

Karena Anda mencintainya.
Sekarang belum waktunya.
Tuhan bekerja dengan cara yang sama.

Akan ada waktunya dimana Ia tidak akan memberikan apa yang Anda doakan, kalau Ia tahu waktunya belum tepat.

Tuhan tidak menjanjikan bahwa Anda tidak akan mengalami masa kekurangan. Ia tidak menjanjikan bahwa Anda tidak akan pernah mengalami dimana kondisi keuangan begitu ketat. Ia tidak menjanjikan bahwa Anda tidak akan pernah mengalami masalah.

Tapi ini janjiNya: Bahwa apapun keadaan hidup Anda, Ia menjamin KehadiranNya yang penuh kasih. Ia akan berada di sisi Anda, memegang tangan Anda, melewati perjalanan hidup Anda. Ia tidak akan pernah meninggalkan Anda.

Mungkin tahun lalu, Tuhan mengatakan “Tidak” terhadap beberapa doa Anda karena waktunya belum tepat. Masanya belum tepat. Jangan menyerah! Tahun ini mungkin menjadi tahun Ia menjawab “Ya”. Tahun ini mungkin masa yang tepat.

Lakukan ini sekarang: Tutuplah mata Anda dan bersyukurlah pada Tuhan atas kasihNya. Dan ucapkan syukur lebih dulu karena Ia menjawab doa Anda pada waktu yang tepat.

Tahun ini mungkin waktunya!

Saya berdoa bagi Anda…



Semoga mimpi Anda menjadi kenyataan,

Bo Sanchez

(Diterjemahkan oleh: Jessica Jeanne Pangestu)


Minggu, 16 Februari 2014

KESOMBONGAN ROHANI


Dalam suatu rapat organisasi yang pernah saya ikuti banyak hal terjadi mulai dari perselisihan pendapat mengenai suatu hal hingga salah paham dan ada anggota yang mundur dari organisasi karena merasa pendapatnya paling benar. Banyak karakter yang kita temui yang semua mengarah kepada sifat-sifat atau karakter yang ada pada injil. Sifat sombong, arogan, tidak peduli seperti pemimpin agama/ ahli Taurat dan orang Farisi. Pengalaman tersebut bisa kita temui pada injil Yohanes 7:37-52

Adakah kamu juga disesatkan? Adakah di antara kami para pemimpin agama dan orang Farisi yang percaya kepada Yesus? Mereka tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!” (47-49).
Perkataan itu dikemukakan oleh para pemimpin agama, yaitu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi.Tampaknya mereka merasa memiliki otoritas untuk menyatakan apakah suatu ajaran benar atau sesat, karena mereka lebih mengerti kitab suci dan hukum Taurat. Akibatnya, pendapat yang berbeda dianggap sebagai kesalahan. Bahkan mereka tidak mau mendengar pandangan Nikodemus, salah seseorang dari mereka sendiri (52). Mereka tetap teguh berpendapat bahwa Yesus bukan nabi apalagi mesias, sebab Ia berasal dari Galilea. Para pemimpin agama juga menganggap rendah pendapat para penjaga Bait Allah (47-48) dan orang banyak yang percaya kepada Yesus. Karena tidak tahu hukum Taurat, mereka layak untuk dikutuk (49).
Sementara itu, dikalangan umat timbul perbedaan pendapat. Ada orang yang menganggap Yesus sebagai nabi, bahkan Mesias. Namun ada juga yang menganggap Yesus bukan Mesias karena Dia berasal dari Galilea (Yoh. 7:37-43). Perbedaan pendapat itu melahirkan pertentangan. Orang yang tidak percaya Yesus berusaha menangkap Dia karena menganggap ajaran-Nya berbeda. Yang berbeda dianggap salah serta sesat, dan karena itu perlu disingkirkan. Sikap semacam itu adalah kesombongan dari pemimpin dan umat beragama. Karena merasa diri paling benar, orang tidak segan untuk melakukan berbagai cara guna menyingkirkan orang lain yang berbeda dari mereka. Terlebih dengan mengatasnamakan agama, segala tindakan yang sebenarnya bertentangan dengan kebenaran justru jadi dihalalkan.
Merasa diri paling benar dan paling berhak menafsirkan kitab suci, merasa diri berhak menentukan siapa yang benar berdasarkan paham yang dianut, dan merasa layak menghakimi orang yang memiliki pandangan berbeda, merupakan tanda-tanda kesombongan rohani. Adakah tanda demikian pada diri Anda?

Smile in Christ always....

Sabtu, 15 Februari 2014

BELAJAR BERSAMA PENSIL

Belajar Bersama Pensil

"Pensil mempunyai 5 kualitas yg bisa membuat kita selalu tenang dalam menjalani hidup, jika kita selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini."

1. Kualitas yang pertama :
Pensil mengingatkan kita kalau kita bisa berbuat hal yg hebat dalam hidup ini.
Tetapi layaknya sebuah pensil ketika menulis, kita jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kita dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan TUHAN.
DIA akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya.

2. Kualitas kedua :
Dalam proses menulis, kita kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kita, dalam hidup ini kita harus berani menerima penderitaan dan pencobaan dan tantangan dalam kehidupan, karena hal itulah yg akan membuat kita menjadi orang yg lebih baik.

3. Kualitas ketiga :
Pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu, kita selalu diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar.

4. Kualitas keempat :
Bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah menyadari hal-hal di dalam diri kita.
Instropeksi diri dan jangan mudah menyalahkan orang lain.

5. Kualitas kelima :
Sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kita harus sadar kalau apapun yg kita perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan dan perkataan agar tidak menyakiti orang lain.

STANDARD TUHAN BUKAN STANDARD MANUSIA

STANDARD TUHAN ADALAH STANDARD YANG TINGGI

Apa itu standard Tuhan mengenai dosa? untuk menjawabnya susah-susah gampang namun beruntung sekali karena kita punya buku panduan yaitu Injil yang masih relevan dari dulu, sekarang dan yang akan datang, sehingga yang susah menjadi gampang.

Pernahkah kita merenungkan bahwa kita merasa orang yang baik dimata Tuhan?, karena kita tidak pernah menjahati orang, aktif ikut kegiatan keagamaan maupun kegiatan sosial kemasyarakatan entah itu menduduki posisi sebagai ketua maupun sebagai anggota sekalipun. Tidak mengganggu hak orang lain.

Setiap orang memiliki penilaian sendiri-sendiri, namun kebanyakan penilaian tersebut diatas adalah penilaian menurut ukuran manusia.
Apa yang Injil katakan salah satunya mengacuh kepada Yakobus 4 : 17 yang berbunyi sebagai berikut :

Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.


Kita mungkin beranggapan bahwa ketidakpedulian atau ketidakacuhan merupakan hal yang biasa saja sehingga apabila ada seseoarang melakukan tindakan merugikan orang lain, penindasan, pelecehan, tindakan kekerasan pada orang lain maka kita tidak mengacuhan dengan berdalih bahwa jangan ikut campur urusan orang lain yang penting kita selamat maka sebenarnya kita telah berbuat dosa.

Membiarkan teman yang berbuat korupsi di tempat kita bekerja yang penting kita sendiri tidak ikut korupsi, maka menurut standard Tuhan sebenarnya kita telah berdosa.

Standard Tuhan itu tinggi, bagi Tuhan kebencian adalah pembunuhan, suka akan pornographi adalah kekejian bahkan tidak sengaja melanggar perintah Tuhan sebagai suatu kesalahan dan harus menanggung akibatnya. ( Imamat 5:17 Jikalau seseorang berbuat dosa dengan melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN tanpa mengetahuinya, maka ia bersalah dan harus menanggung kesalahannya sendiri.)

Untuk menyadari akan segala dosa dan kesalahan kita, maka kita memerlukan bimbingan Roh Kudus untuk supaya bisa mengakui segala dosa dan kesalahan kita. Itulah mengapa dalam Gereja Katolik ada sarana pengakuan dosa dihadapan IMAM/ Pastor. Pastor hanya sebagai sarana tangan Allah didunia untuk menampung segala dosa umat yang mengaku dosa melalui bimbingan Roh Kudus.

Marilah kita lebih peduli, lebih peka saling menjaga dan tetap berpegang teguh pada standard Tuhan Yesus.

Smile in Christ always,

Michael Thang






Senin, 10 Februari 2014

FAEDAH MENGAMALKAN AJARAN KITAB SUCI


Ketika seorang mantan perdana menteri belgia mnerima dari buku tentang kehidupan Yesus berjudul Tokoh terbesar spanjang masa. Ia sangatt terkesan dengan apa yang ia baca. "Nyatalah bahwa andaikata orang lebih tertarik pada berita injil dan mempraktekan prinsip-prinsip dari Yesus Kristus, "tulisnya kpd tetangganya, " dunia dewasa ini akan terlihat sangat berbeda"

Ia selanjutnya menulis, "tdk perlu lagi ada Dewan keamanan, tidak akan ada serangan teroris dan kekerasan akan dilarang." Namun, ia mnyimpulkan . "Semua itu khayalan belaka." Tetapi benarkah demikian? silahkan jawab sendiri ya......

Saat ini ditengah dunia yg penuh kekerasan, alkitab telah membantu banyak orang dari segala latar belakang untuk tidak menggunakan kekerasan dan untuk mengatasi perasaan getir dan sakit hati akibat menyaksikan pertumpahan darah yg sadis selama puluhan tahun.

Kolose 3:13
Kalian harus sabar satu sama lain, dan saling mengampuni kalau ada yang menaruh dendam terhadap yang lain. Tuhan dengan senang hati mengampuni kalian, jadi kalian pun harus mau mengampuni satu sama lain.

Mazmur 11:5
TUHAN menguji orang baik dan orang jahat, Ia membenci orang yang suka akan kekerasan.