Jumat, 24 Januari 2014

EVANGELISASI OIKOS, APA ITU?

Evangelisasi Oikos yaitu :
Evangelisasi yang dilakukan dengan cara sederhana yang telah dilakukan oleh gereja awali. Kata Oikos berasal dari bahasa Yunai yang berarti rumah tangga atau keluarga atau sekelompok orang di dalam rumah.

Apa yang dimaksud dengan evangelisasi Oikos?
Evangelisasi Oikos adalah penginjilan yang menggunakan strategi hubungan pribadi dengan sesama, atau strategi kekeluargaan.
Arti kata keluarga menurut misionaris Kristen adalah siapa saja yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu keluarga kita sendiri, atau hubungan darah, bawahan atau karyawan bahkan atasan kita sekalipun, langganan atau rekan bisnis, teman sehobi, teman kerja dan tetangga. Kepada merekalah terang Injil tersebut dapat diwartakan khususnya mereka yang dalam kegelapan.

Yesus memanggil Petrus dan Andreas ketika mereka sedang menebarkan jala di danau ( Mrk 1 : 16 ). Demikianlah pula Yohanes dan Yakobus ketika mereka sedang membereskan jala ( Mrk 1 : 19-20 ). Matius dipanggil Yesus ketika ia sedang bekerja di rumah cukai ( Mat 9 : 9 ). Mereka dipanggil Yesus bukan di Sinagoga tetapi ketika mereka sedang bekerja, ditempat kehidupan mereka sehari-hari. Konsep evangelisasi Oikos mengatakan bahwa tempat yang paling efektif untuk pelayanan adalah kehidupan sehari-hari. Sarana-sarana alami yang disediakan Allah untuk evangelisasi ialah menggunakan hubungan dengan sesama.

Proses Evangelisasi OIKOS
6 Tahapan evangelisasi dalam menjalin hubungan dengan orang lain sbb :

1. Melayani dengan perhatian dan kesaksian hidup
Suatu kesadaran yang hakiki adalah " ketika melayani orang lain maka yang kita layani
adalah Yesus sendiri. Kalau kita memberikan kesaksian hidup maka kita menyaksikan
Yesus yang hidup dalam diri kita ". Dengan melayani orang-orang disekitar kita,
berarti kita membangun persahabatan yang nantinya akan akan dapat dipakai untuk
mewartakan Injil kepada mereka. Yang perlu kita perhatikan adalah " Orang akan lebih
dahulu melihat siapa kita ini sebelum mereka mendengarkan apa yang kita katakan ".
Sikap kita seperti itu akan dapat menimbulkan kepercayaan kepada orang lain.

2. Sharing
Kalau kita sudah dipercaya, maka pewartaan kita atau kata-kata kita lebih mudah
diterima. Dalam keadaan hubungan yang biasa seperti itulah evangelisasi itu paling
efektif. Kemudian barulah kita dengan penuh kasih dapat menceritakan kesaksisan dan
fakta-fakta Injil sejelas mungkin. Yang perlu kita perhatikkan adalah " Kita harus
punya keinginan untuk membagikan iman kita kepada orang-orang di sekitar kita.


3. Menjelaskan
Pada saat kita mulai mewartakan tentang kebenaran kepada seseorang, mungkin kita akan
menerima banyak pertanyaan. Dalam hal ini kita harus siap untuk menjelaskannya.
Ketakutan, kesalahpahaman, terlalu teoritis dsb, sering menjadi halangan bagi
seseorang untuk menerima Kristus. Hal-hal itu harus kita tangani dengan hati-hati,
tetapi tepat. Tentu saja hal tersebut harus disertai dengan DOA.

4. Terikat
Pada tahap ini kita menggunakan cara-cara halus dengan kesadaran sendiri untuk membuat
orang itu merasa terikat mau mengabdi kepada Yesus. Kadangkala tahap ini merupakan
tahapan yang paling sulit, namun paling penting. Keterikatan kepada Kristus merupakan
saat yang tepat untuk memulai sesuatu yang baru. Seseorang akan menjadi terikat kepada
Yesus kalau dia senang dan merasa damai bersama dengan Yesus. Untuk sampai pada proses
ini tergantung dari kepandaian kita dan peran serta Roh Kudus dalam mewartakan. Kalau
seseorang tidak menyukai pasti orang tersebut tidak akan terikat.

5. Keterlibatan
Setelah orang tersebut merasa yakin kepada Kristus, orang tersebut dapat diajak untuk
masuk menjadi anggota sel komunitas sebagai peninjau atau calon anggota. Setelah itu
orang tersebut sebainya diarahkan untuk mengikuti retret awal hidup didalam Roh atau
seminar hidup baru dalam Roh supaya dapat menerima baptisan Roh (doa pencurahan Roh).


6. Masuk gereja dan ikut ambil bagian dalam evangelisasi
Membawa orang tersebut menjadi anggota gereja dengan menerima baptisan, tentu saja
hal ini dilaporkan kepada pastor paroki. Setelah karunia-karunianya diketahui, maka
orang ersebut didorong untuk melayani, terlibat dalam pelayanan sebagai suatu tugas
yang diberikan kepada setiap orang secara otomatis pada saat pembaptisan.

Salam Smile in Christ always....dan selamat melayani...


Michael Thang














Tidak ada komentar:

Posting Komentar