Sabtu, 31 Maret 2018

MALAM PASKAH VS MINGGU PASKAH

" Makna Penting Perayaan Malam Paskah & Minggu Paskah"

Perayaan Malam Paskah dan Minggu Paskah akan segera kita jelang, kita menyadari bahwa terkadang, di beberapa tempat, animo umat Katolik sangat tinggi dalam menghadiri perayaan misa Malam Paskah, melebihi animo terhadap perayaan Minggu Paskah. Sebenarnya hal ini tidak menjadi masalah yang berarti ketika umat memang menyadari makna dari perayaan misa Malam Paskah, serta tidak menghilangkan makna dari perayaan Minggu Paskah. Hal ini dikarenakan bahwa peringatan kebangkitan Yesus sesungguhnya baru diselenggarakan pada Minggu Paskah. Jadi sudah selayaknyalah antusiasme umat tetap berpuncak di misa Minggu Paskah.

" Malam Paskah "
Malam Paskah adalah saat di mana kita merasakan sukacita sambil berjaga-jaga menantikan kebangkitan Tuhan. Yesus yang wafat akhirnya beralih dari alam kematian menuju kebangkitan. Pada perjanjian lama, Malam Paskah merupakan peristiwa penantian lewatnya Tuhan di tanah Mesir untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Firaun. Saat Malam Paskah ini umat Katolik juga akan mengenangkan kembali Sakramen Baptis yang telah diterima. Sakramen Baptis sendiri merupakan tanda diterimanya kita sebagai anggota keluarga Gereja Katolik. Karena itulah, Malam Paskah selalu dirayakan secara meriah.

Malam Paskah dapat juga disebut dengan vigili Paskah. Vigili berasal dari kata bahasa Latin: vigilis yang artinya berjaga-jaga atau bersiap-siap. Karena itu, pada perayaan malam Paskah ini kita berjaga-jaga bersama Yesus. Bersiap-siap menantikan peralihan Yesus dari alam kematian menuju kehidupan.

"Minggu Paskah"
Minggu Paskah disebut juga Hari Raya Kebangkitan Tuhan. Hari ini adalah puncak peringatan liturgi Gereja Katolik. Hari Raya Kebangkitan Tuhan ini adalah hari raya dari segala hari raya. Hari itu menjadi hari yang amat istimewa karena Yesus telah bangkit dari kematian. Yesus telah mengalahkan dosa dan maut dengan kebangkitan-Nya. Melalui kebangkitan-Nya, Yesus mau menunjukkan bahwa Ia sungguh-sungguh Putera Allah dan memberi harapan pada kita tentang adanya kerajaan Surga. Hal yang membedakan perayaan Ekaristi pada hari ini dengan perayaan Ekaristi pada hari Minggu atau hari raya yang lain adalah digantinya seruan tobat dengan pemercikan air suci. Air suci yang digunakan untuk memerciki umat adalah air yang telah dikuduskan pada perayaan Malam Paskah. Air itu pula yang ditempatkan di pintu masuk gereja untuk digunakan umat menyucikan diri saat akan memasuki gereja.

Secara singkat :
Malam Paskah : menantikan kebangkitan Tuhan
Minggu Paskah : hari Raya Kebangkitan Tuhan

Maka anggapan bahwa,”Saya sudah hadir ikut Misa tadi malam (Paskah), maka hari Minggu (Paskah) tidak perlu lagi” adalah anggapan yang tidak tepat.

Tiga hari Suci (Triduum) Paskah: Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah hingga Hari Raya Paskah, Kebangkitan Tuhan adalah saat-saat terpenting dalam tahun liturgi Gereja Katolik.

Pada hari-hari itu kita diingatkan kembali bahwa Yesus bersedia mati untuk menebus dosa-dosa kita dan dibangkitkan. Karena itu, kematian bukan lagi akhir dari hidup kita melainkan awal dari kehidupan baru.

Sumber:
https://kkis.org

Seminar " Perjuangan Iman " tgl 14/4/2018

Selasa, 13 Maret 2018

SEMINAR " PERJUANGAN IMAN " 2018

Dalam rangka lebih mengenalkan KPKS " Kursus Pendidikan Kitab Suci " dan membuka kelas baru maka akan di adakan seminar dengan Tema " Perjuangan Iman ".

Kali ini kita belajar betapa hebat dan dasyatnya Perjuaangan Iman di jaman penjajahan jepang.

Adapun mengenai waktu pelaksanaan dan tempat, silahkan buka brosur berikut ini.



Bagi yang berminat untuk mengikuti Program Pendidikan 3 tahun di KPKS, Atmajaya Serpong, silahkan datang dan ikuti seminar dan akan di berikan kesempatan tanya jawab seputar Pendidikan tersebut.

Salam Semangat Tuhan Yesus menyertai dan memberkati segala usaha dan keluarga kita.

Amin.

Remember, Smile in Christ always...




Video dan foto-foto hasil seminar " Perjuangan Iman " sabtu, April 14'2018

Kamis, 02 November 2017

DOA ARWAH, MOHON PENGAMPUNAN.

INDULGENSI UNTUK ARWAH

MANA DASAR KITAB SUCINYA???

(RD Josep Susanto)

Akhir-akhir ini sedang ramai di Media Sosial tentang Indulgensi Bagi Arwah Orang Beriman, yang diperpanjang oleh Paus Fransiskus menjadi 1-8 November 2015 dalam rangka Tahun Kerahiman Ilahi.

Seperti biasa beberapa sahabat menanyakan DASAR KITAB SUCI nya apa untuk mendoakan orang yang telah meninggal, bukti dalam Kitab Sucinya apa untuk Indulgensi tersebut.

Yuk kita bahas satu-satu, sbg masukan pengertian tentang iman katolik.

(Bukan untuk perdebatan)

Dimulai dari, apa itu INDULGENSI.

Indulgensi berasal dari bahasa Latin artinya penghapusan suatu kesalahan (dosa).

Apa/siapa sumber INDULGENSI itu?

Tidak lain tidak bukan adalah Yesus (Allah sendiri) yang mempunyai kuasa mengampuni dosa.

Markus 2:10 "Supaya kamu tahu bahwa di dunia ini Anak Manusia (Yesus) berkuasa mengampuni dosa."

Kok sekarang Paus atau Gereja yang menawarkan Indulgensi, memangnya Paus atau Gereja itu Allah?

Yesus Kristus memberikan kuasa mengampuni dosa kepada Para RasulNya (GerejaNya).

Lihat Yoh 20:23

"Jikalau kamu ( para rasul )mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."

Kuasa Indulgensi ini dipelihara dan diteruskan oleh para rasul dalam Gereja sampai sekarang melalui "orang-orang tertahbis" yaitu Para Imam.

Para imam, dari Rahmat Tahbisannya dari Gereja, bertindak sebagai perpanjangan tangan / wakil Allah di dunia, memiliki kuasa untuk memberikan rahmat pengampunan kepada orang yang mau bertobat.

Lalu kok pengampunan dosa dikaitkan dengan orang yang meninggal, alasannya apa?

Pertama, Gereja adalah persekutuan umat beriman yang masih hidup di dunia DAN JUGA umat beriman yang masih di api penyucian dan yang sudah ada di surga.

(Ingat lah.. sebelum kita menyanyikan lagu Kudus, imam berkata: "bersama seluruh laskar surgawi, dan semua orang kudus, kami mengumandang kan nyanyian kemuliaanMu dengan tak henti-hentinya bernyanyi". Di lagu Kharismatik juga ada: "bersama malaikat di surga, nyanyikan kidung pujian...").

Kedua, Kalau orang yang berdosa masih hidup, Gereja masih bisa mengingatkan, menegur dan menasehati mereka untuk bertobat. Mereka masih bisa datang sendiri untuk menerima Sakramen Pengakuan Dosa kepada Imam.

Nah, orang berdosa yang sudah meninggal yang masih di Api Penyucian bagaimana?

Sederhananya, api penyucian adalah suatu fase di mana orang yang meninggal membersihkan diri dari segala dosa selama di dunia (karena belum sempat atau pun belum sempurna bertobat selama di dunia), sebelum mengalami kesatuan dengan Allah, Sang Maha Kudus di dalam KerajaanNya yang abadi di surga.

Terus, apakah mereka membutuhkan bantuan kita yang masih hidup? Dasar Kitab Sucinya apa.

Di sini letak PERBEDAAN pemahaman dengan saudara2 kita Kristen lainnya. Karena mereka tidak mengakui kitab2 Deuterokanonika yang mana di dalamnya terdapat Kitab Makabe.

Bagi Gereja Katolik, Kitab2 Deutero ini adalah MASIH BAGIAN dari karya keselamatan Allah, menjadi TITIK SAMBUNG antara Sejarah orang Israel sebelum pembuangan, setelah pembuangan, masa kekuasaan Persia-Yunani abad 2 SM, sampai kekuasaan Romawi (jaman Yesus).

Tentang mengapa Luther dan pengikutnya menolak kitab2 Deuterokanonika akan dibahas lain kali, supaya fokus.

Coba baca 2 Makabe 12:38-45.
39. Pada hari berikutnya waktu hal itu menjadi perlu pergilah anak buah Yudas Makabe untuk membawa pulang jenazah orang-orang yang gugur dengan maksud untuk bersama dengan kaum kerabat mereka mengebumikan jenazah-jenazah itu di pekuburan nenek moyang.

42. Merekapun lalu mohon dan minta, semoga dosa yang telah dilakukan itu dihapus semuanya.

43. Kemudian dikumpulkannya uang di tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan KORBAN PENGHAPUS DOSA. Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, oleh karena Yudas memikirkan kebangkitan.

44. Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan BANGKIT, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati.

45. Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.

Semangat dari kesalehan mendoakan arwah adalah IMAN AKAN KEBANGKITAN.

Doa-doa kita yang masih di dunia ini adalah bentuk solidaritas, dukungan, perhatian, kepada sanak saudara yang masih membutuhkan doa-doa kita.

Kita saja yang hidup masih membutuhkan doa dan dukungan dari sesama kita bukan? Apalagi mereka yang sudah meninggal....


Dikutip ulang oleh Michael Thang

Salam Rahmat Tuhan sertamu selalu


Minggu, 29 Oktober 2017

ARTIKEL

ARTIKEL

> Seminar Kesehatan Mental, Regina Caeli 4-5'2024
Bahagia lah saat ini juga. Bisa?
> Bagaimana hidup menurut kehendak Tuhan dalam kesulitan hidup ? 
Doa Arwah, mohon pengampunan
Empat Kebenaran Pokok Injil 
> Evangelisasi Oikos, Apa itu ?
> Evangelisasi, Pewartaan, Penginjilan
> Apakah Yesus itu Allah ?
> Tiap Langkah ku diatur oleh Tuhan
> Penggunaan istilah ALLAH dalam alkitab
> Peranan Roh Kudus dalam kehidupan 
> Penyakit " IDC "
> Pendaftaran KPKS 2019
> Hidup menjadi lebih berarti

NEWS UPDATE

> SEMINAR " PERJUANGAN IMAN " 14-4-2018

> DEI VERBUM ( Silahkan download )

> Tahun Ajaran Baru 2018: Kursus Pendidikan Kitab Suci

AGENDA

1. Pendaftaran KPKS 2018 tahun ajaran baru.
2. Pembukaan KPKS Angkatan 5 dan Seminar, Misa Konselebrasi 4-8-2019