Kamis, 29 Oktober 2020

Siapakah yang meminyaki Yesus, Maria saudara Lazarus dan Marta atau Maria Magdalena?

Pertanyaan menarik sebagai bahan refleksi dan untuk menjawab orang-orang yang belum paham dan seringkali digunakan untuk meruntuhkan iman kristen dengan kesimpulan bahwa alkitab kontradiksi.

Saya pernah menerima pertanyaan tersebut dan menarik ketika pertanyaan ini saya ajukan ke teman-teman ternyata hampir sebagian besar menjawab bahwa yang meminyaki Yesus itu Maria Magdalena si Pendosa. Dan lebih seru nya lagi ada yang berpandangan Maria si Pendosa itu adalah seorang Pelacur karena mengkaitkan seorang perempuan yang berbuat zinah dengan peristiwa dalan Injil Yohanes 8:2-11 :  ada seorang perempuan pelacur yang mau di rajam. 

Apakah demikian?

Hal ini menarik untuk kita perbincangkan sebagai bahan diskusi karena peristiwa ini sering digunakan oleh pihak lain untuk meruntuhkan iman kristen dengan menyatakan bahwa alkitab kristen berisi hal-hal yang kontradiksi/ berlawanan salah satu diantaranya peristiwa siapakah yang meminyaki Yesus. Loh kok bisa? 

Coba kita lihat bacaan injil nya ya :

Dalam Injil kita temukan peristiwa yang sama tersebut di Matius 26 : 6-13, Markus 14:3-9 dan Yohanes 12:1-7. 

Kesimpulan bacaan tersebut :Yang meminyaki Yesus itu Maria saudara Lazarus & Marta.

Permasalahan timbul kalo kita buka Injil Lukas 7 : 35-40  yang meminyaki Yesus itu Seorang Perempuan si Pendosa 

Disitu tidak dikatakan Maria Saudara Lazarus dan Marta tapi orang kadangkala menyimpulkan bahwa itu adalah  Maria  yang sama dengan Maria Saudara L & M dan yang lebih parah lagi Maria yang saudara L & M itu adalah Maria Magdalena dan lebih seru lagi Maria Magdalena di kaitkan dengan seorang perempuan yang berbuat zinah/pelacur ( Yohanes 8:2-11 ). Apakah benar demikian? 🤔


Pertama-tama kita perlu sampaikan bahwa Injil berisi kebenaran dan tidak ada yang kontradiksi yang membuat kontradiksi ada pemahaman yang keliru. 

Kalo kita perhatikan dan baca dengan seksama bahwa memang benar bahwa dalam Injil Matius 26 : 6-13Markus 14:3-9 dan Yohanes 12:1-7. berisi kisah yang paralel dengan penekanan :

1. lokasi kejadian yang sama di BETANIA.
2. dan tempat yang sama di rumah Simon si kusata ( Matius 26:6 )
3. Yang meminyaki Yesus adalah Maria sudara Lazarus dan Marta ( Yohanes 12 :  3-4 )
4. ada yang gusar : Murid Yesus ( Yudas Iskariot ) dan orang banyak. 
5. gusar karena uang untuk membeli minyak bisa digunakan untuk menolong orang miskin. 
6. Yesus menjelaskan maksud Maria memberi minyak itu sebagai persiapan untuk penguburuan Nya. 

Sedangkan dalam Injil Lukas Lukas 7 : 36-45  berisi kisah/ peristiwa yang berbeda dari ke tiga Injil tersebut diatas. Perbedaan penekanan pada :

1. lokasi kejadian " di kota itu " tidak disebutkan secara jelas di Betania.  Dan tidak bisa kita simpulkan itu di Betania.

2. lokasi tempat kejadian di rumah orang Farisi ini berarti bukan di rumah Simon si kusta.

3. Yang meminyaki Yesus " Seorang Perempuan Pendosa " tidak di sebutkan namanya dan tidak bisa disimpulkan itu Maria saudara Lazarus & Marta, dan tidak bisa disimpulkan juga bahwa dia adalah Maria Magdalena. 

4. ada yang gusar yaitu orang Farisi gusar dalam hatinya. ( bukan Yudas Iskariot maupun orang  banyak )

5. orang Farisi gusar karena bukan pada uang yang digunakan untuk membeli minyak tapi gusar karena yang meminyaki Yesus adalah seorang wanita yang terkenal sebagai seorang pendosa. 

6. Yesus menjelaskan maksud perempuan itu bukan sebagai persiapan penguburuan Nya tapi Yesus menjelaskan hal yang berbeda yaitu tentang perumpamaan orang yang berhutang...ini membuktikan bahwa dalam Lukas 7:36-45 berisi peristiwa yang berbeda. 


Kesimpulan :

Maka dapat kita simpulkan bahwa Injil tidak kontradiktif. Bahwa peristiwa dalam Injil Matius, Markus dan Yohanes merupakan cerita yang berbeda dengan Injil Lukas. 


Semoga ulasan tersebut bermanfaat buat kita semua. Amin..GBU always brosis

Salam MT

Tambahan siapakah Maria Magdalena:  Apakah seorang pendosa atau sama dengan seorang perempuan yang kedapatan berzinah? Yohanes 8 : 2-11 

Siapakah Maria Magdalena bisa kita buka di Lukas 8 : 2-3 





SIAPAKAH MARIA MAGDALENA : SEORANG RASUL atau PENDOSA?

 

Siapakah Maria Magdalena bisa kita temukan dalam Injil Lukas 8:2–3 

Jelas dikatakan bahwa Maria Magdalena adalah salah seorang dari perempuan-perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat. 

Nama Magdalena kemungkinan besar menyatakan kalau dia berasal dari Magdala, kota di sebelah barat daya Laut Galilea. Setelah Yesus mengusir tujuh iblis darinya, dia menjadi salah satu pengikut Yesus.

Nama Maria Magdalena kemungkinan besar berasal dari Magdala dengan merujuk dari nama Magdalena yaitu nama sebuah kota yang berada di sebelah barat daya laut Galilea. Maria Magdalena menjadi seorang perempuan yang menjadi pengikut Yesus setelah Yesus mengusir tujuh iblis darinya.

Maria Magdalena  ikut serta dalam pewartaan-pewartaan Yesus dan menyokong pewartaan Yesus "dengan kekayaan mereka". Keterangan ini menyiratkan bahwa mungkin sekali Maria Magdalena adalah seorang perempuan yang relatif kaya. 

Menurut keempat injil kanonik, Maria Magdalena adalah salah seorang saksi mata peristiwa penyaliban Yesus, dan lebih lanjut juga pada penguburan Yesus berdasarkan tiga injil sinoptik. Keempat injil kanonik menyebutnya, baik secara pribadi maupun bersama sejumlah perempuan lain, sebagai orang yang pertama kali mendapati kubur Yesus sudah kosong, dan juga sebagai orang yang pertama kali bersaksi tentang kebangkitan Yesus. Karena hal-hal inilah, banyak Gereja dari berbagai mazhab menghormatinya sebagai "rasul para rasul". Maria Magdalena dijadikan tokoh utama dalam karya-karya tulis Kristen Gnostik yang apokrif (tidak sahih), antara lain Percakapan Juru Selamat, Pistis Sofia, Injil Tomas, Injil Filipus, dan Injil Maria. Karya-karya tulis yang dianggap tidak mengandung informasi sejarah yang akurat oleh para ahli ini menggambarkannya sebagai murid yang paling dekat dengan Yesus, sekaligus sebagai insan yang paling memahami ajaran-ajaran Yesus. Menurut injil-injil Gnostik, kedekatan Maria Magdalena dengan Yesus membangkitkan rasa tidak senang dari murid-murid Yesus lainnya, terutama Simon Petrus.

Pada Abad Pertengahan, Maria Magdalena secara keliru disamakan dengan Maria dari Betania dan "perempuan berdosa" tanpa nama yang melumuri kaki Yesus dengan minyak wangi (Lukas 7:36–50). Akibatnya, muncul keyakinan keliru yang tersebar luas di kalangan umat Kristen bahwa ia adalah seorang pelacur atau pezina yang bertobat. Pada masa yang sama, muncul berbagai kisah yang muluk-muluk di Eropa Barat tentang kekayaan dan kecantikan Maria Magdalena, serta kisah hijrahnya ke kawasan selatan Prancis. Anggapan yang menyamakan Maria Magdalena dengan Maria dari Betania dan "perempuan berdosa" tanpa nama merupakan salah satu kontroversi utama yang mencuat pada tahun-tahun menjelang Reformasi Protestan, dan ditolak oleh sejumlah pemimpin gerakan Reformasi Protestan. Pada kurun waktu Kontra Reformasi, Gereja Katolik mengedepankan sosok Maria Magdalena sebagai lambang pertobatan.

Pada tahun 1969, hari peringatan Maria Magdalena selaku tokoh yang dianggap sama dengan Maria dari Betania dan "perempuan berdosa" tanpa nama dihilangkan dari Kalender Gereja Roma, tetapi anggapan bahwa Maria Magdalena adalah seorang mantan pelacur tak kunjung lekang dari ingatan umum. Maria Magdalena dihormati sebagai orang kudus oleh Gereja Katolik, Gereja Ortodoks Timur, persekutuan gereja-gereja Anglikan, dan gereja-gereja Protestan bermazhab Lutheran. Hari peringatannya jatuh pada tanggal 22 Juli. Gereja-gereja Protestan dari mazhab selain Lutheran menghormatinya sebagai salah seorang srikandi iman. Gereja-Gereja Ortodoks Timur juga memperingatinya pada setiap hari Minggu Para Pembawa Mur. Penghormatan terhadap Para Pembawa Mur adalah tradisi Gereja Ortodoks yang setara dengan tradisi penghormatan terhadap Ketiga Maria dalam Gereja Barat. Bagi sebagian besar sejarawan, spekulasi-spekulasi yang mengatakan bahwa Maria Magdalena adalah istri Yesus atau pernah bersebadan dengan Yesus adalah pendapat-pendapat yang sangat diragukan kebenarannya.


Lebih lanjut silahkan buka video pemaparan oleh Narasumber Pak Hortensi, salah seorang pengajar KPKS. 


Salam sehat buat kita semua...GBU 


MT



Minggu, 19 Juli 2020

Gereja adalah CORPUS MIXTUM

" Gereja adalah corpus mixtum: jemaat campuran yang terdiri dari anggota berkualitas gandum dan lalang! "



MINGGU BIASA XVI.     
Mat 13:24-30, 36-43

Agama Yahudi pada zaman Yesus tidaklah seragam seperti yang sering dibayangkan. Ada banyak kelompok dan aliran. Setiap kelompok mengklaim dirinya sebagai kelompok yang paling taat-Taurat.

Setiap aliran membanggakan dirinya sebagai “sisa kecil” Umat Pilihan yang paling sah. Komunitas Qumran mencap sesat kelompok Yahudi lainnya. Merekapun memisahkan diri ke gurun dan mengikuti penanggalan yang berbeda.

Kaum Farisi apalagi! Konon nama “Farisi” memang berarti “memisahkan diri”. Mereka tidak mau bergabung dengan kebanyakan umat Yahudi lainnya yang dianggap tidak taat Taurat. Orang Saduki tidak mau bergabung dengan kaum Farisi yang dicap sudah menambahi Taurat Musa dengan aneka tradisi lisan yang merupakan tafsiran mereka sendiri.

Yesus tampil beda. Ia tidak membentuk aliran “mesianis murni dan eksklusif”, tetapi sebuah kelompok yang terbuka, mengembara sambil mewartakan, tanpa kantor-pusat. Yang paling parah, Ia bergaul dengan semua orang: pria-wanita, orang saleh maupun pendosa.
Pewartaan-Nya tentang Kerajaan Allah tertuju kepada semua. Benih Sabda ditaburkan-Nya kepada semua jenis tanah! Sikap-Nya sungguh realistis: pewartaan-Nya pasti diterima atau ditolak. Selalu ada dua kelompok dan dua reaksi yang berbeda.

Meski Yesus menabur gandum, namun Ia tahu si Iblis pun giat menabur lalang. Dua jenis benih yang total berbeda, namun akan tampak sama saja, terutama di awal pertumbuhan. Keduanya baru tampak berbeda waktu gandum mulai berbulir. Maka, mencabut lalang di fase awal akan berakibat fatal, sebab gandum akan ikut hilang! Inilah kejutan dari si Tuan kebun: membiarkan keduanya tumbuh bersama-sama sampai panen tiba. Tentu saja ada risiko dan bahaya: akar-akar lalang dapat merusak gandumnya.

Kerajaan Allah dihadirkan di dunia ini oleh Yesus dan Gereja-Nya. Namun demikian, setelah lebih dari 2000 tahun, kejahatan dan dosa tetap ada dalam dunia, bahkan dalam Gereja sendiri. Iblis tetap aktif mempertahankan kerajaannya. Selalu ada orang yang tidak percaya dan yang menyesatkan sesamanya.

Berhadapan dengan mereka, Saya dan Anda mudah tergoda untuk memisahkan diri, atau mengucilkan mereka. Yesus tidak sepakat dengan “sikap farisi” seperti itu. Gereja adalah corpus mixtum: jemaat campuran yang terdiri dari anggota berkualitas gandum dan lalang! Tentu saja selalu ada resiko orang benar disesatkan oleh orang jahat. Akan tetapi bahaya yang jauh lebih besar adalah kesombongan  orang-orang benar, yang berupaya melenyapkan setiap orang lemah dan yang dicap pendosa dari persekutuan atau dari lingkungan masyarakat. Padahal, kedua-duanya harus dibiarkan hidup berdampingan sampai akhir zaman.

Memisahkan dan mengadili bukanlah tugas saya dan Anda. Tuhan sendirilah yang akan memisahkan dan menghukum para pendosa dan penyesat pada saat Pengadilan definitif nanti. Dialah yang akan membalas setiap orang sesuai dengan perbuatannya. Tetapi, selama kita hidup di dunia ini, biarlah saya dan Anda memperlihatkan kesabaran  dan belas-kasih Tuhan kepada sesama. Bukankah saya dan Andapun senantiasa diberi-Nya harapan dan kesempatan, setiap kali kita jatuh dan tersesat?

Hortensio Mandaru