" Pertobatan sungguh-sungguh bisa terjadi dan terus bertumbuh bila hidup dalam lingkungan yang baik yaitu melaui suatu komunitas rohani."
Rabu, 30 Oktober 2019
Teologi Katolik Part 13
III.1.1.1 Hakekat Allah
III.1.1.2 Penciptaan
Orang Kristen percaya akan Doktrin Penciptaan (Teori Kreasi) berdasarkan pada kesaksian Alkitab (Kej 1). Pengetahuan tentang penciptaan tidak mungkin diperoleh dari pemikiran manusia, karena manusia sendiri adalah hasil ciptaan itu. Oleh karena itu kalau bukan Allah sendiri yang menyatakannya (sebagai Pencipta) maka tidak mungkin manusia dapat mengetahuinya.
Penciptaan adalah tindakan bebas Allah di mana Allah menghasilkan dunia dan semua yang ada di dalamnya (baik materi maupun spiritual). Ia menciptakan untuk tujuan yang baik yaitu sebagai pernyataan akan kemuliaan, kekuasaan, kebijaksanaan dan kebaikanNya.
Dalam sejarah, terdapat doktrin atau ajaran tentang penciptaan, seperti :
a. Gereja mula-mula percaya akan penciptaan sebagai tindakan bebas Allah dan juga ex-nihilo (diciptakan tanpa bahan). Ajaran ini sangat penting pada masa itu, karena untuk melawan ajaran Gnostik yang percaya bahwa materi adalah sesuatu yang jahat. Namun demikian ada perbedaan pendapat tentang sekitar istilah 'hari'; apakah sebagai arti literal atau suatu periode tertentu atau satu waktu tunggal yang tidak terbagi.
b. Augustinus : Dari kekekalan penciptaan ada dalam kehendak Allah. Tidak ada waktu sebelum penciptaan, karena dunia dijadikan dengan waktu (bukan dalam waktu). Penciptaan adalah tanpa bahan (ex-nihilo). Hari- hari dalam penciptaan adalah sebuah momen waktu untuk memberikan kelengkapan pada keterbatasan intelegensi manusia.
c. Pada masa Reformasi konsep ex-nihilo dipertahankan dengan kuat, karena :
- suatu tindakan bebas Allah
- diciptakan dalam waktu 6 hari dalam arti harafiah
d. Sesudah Reformasi pengaruh ilmu pengetahuan dan konsep modern melahirkan kompromi teologi dengan menganggap bahwa cerita Kej 1 hanyalah cerita mitos/ alegoris. Ada jangka waktu putus sesudah Kej 1:1-2 dengan ayat- ayat selanjutnya. Dan satu hari adalah waktu yang lama sekali yaitu jutaan tahun.
Meskipun banyak ahli yang memperdebatkan tentang Kisah Penciptaan berdasarkan Kej. 1, namun sesungguhnya terdapat bukti alkitab dan adanya dasar teologis yang berkaitan dengan penciptaan, yaitu :
a. Tindakan Allah Tritunggal keluar dari Bapa, melalui Putra, di dalam Roh Kudus
( 1Yoh 1:30 Kej 1:2; Yes 40:12-13 )
b. Tindakan bebas Allah yang menunjukkan akan kedaulatanNya bukan merupakan suatu
kebutuhan, karena Allah sempurna adanya dan tidak tergantung pada apapun. Dan
juga Allah tidak menciptakan alam semesta dari diriNya sendiri. Keberadaan alam
semesta bukanlah perluasan dari keberadaan Allah, karena alam semesta adalah bebas,
di luar Allah (Ef 1:11; Why 4:11; Ayb 22:2-3; Kis 17:25 )
c. Tindakan temporal Allah Kej 1:1 "Pada mulanya...." Waktu diciptakan, sebelum
itu tidak ada waktu. Dunia diciptakan dengan waktu, dan memang mempunyai
permulaan (Mzm 90:2; 102:26 ).
" Teologi Katolik Part 1- 13 "
BW
Selasa, 29 Oktober 2019
TEOLOGI KATOLIK PART 12
Hari kita akan mèmbahas yg terakhir dari hakekat Allah berupa "Sekuler2 tentang Allah." (E).
Lanjutan sebelumnya ...
A. Keberadaan Allah.
B. Pengenalan tentang Allah
C. Nama-nama Allah
D. Atribut2 Allah.
E. Teori2 sekuler ttg Allah
E. Teori-Teori Sekuler tentang Allah
Terdapat beberapa teori sekuler tentang Allah, yaitu :
1. Deisme: Pandangan yang mengatakan bahwa dunia ini adalah mekanisme yang bisa
mengatur dirinya sendiri dan Allah meninggalkannya segera setelah Ia menciptakannya
dan membiarkannya berkembang sendiri.
2. Atheisme: Penyangkalan akan kenyataan adanya Allah.
3. Skeptisisme: Keraguan kenyataan akan adanya Allah (tidak percaya).
4. Agnostisisme: Paham yang menyangkal bahwa Allah itu bisa dikenal/dimengerti.
5. Pantheisme : Kepercayaan bahwa "segala sesuatu adalah allah", dalam imanensi allah ada
sedemikian rupa dalam ciptaannya sehingga ia tidak mungkin terpisahkan dari segala
ciptaannya itu.
6. Polytheisme : Paham yang mengakui ada banyak allah.
7. Monotheisme: Paham yang mengakui hanya pada satu Allah.
" Teologi Katolik Part 1-11 "
Next.....
BW. Okt Kamis IV."19
Lanjutan sebelumnya ...
A. Keberadaan Allah.
B. Pengenalan tentang Allah
C. Nama-nama Allah
D. Atribut2 Allah.
E. Teori2 sekuler ttg Allah
E. Teori-Teori Sekuler tentang Allah
Terdapat beberapa teori sekuler tentang Allah, yaitu :
1. Deisme: Pandangan yang mengatakan bahwa dunia ini adalah mekanisme yang bisa
mengatur dirinya sendiri dan Allah meninggalkannya segera setelah Ia menciptakannya
dan membiarkannya berkembang sendiri.
2. Atheisme: Penyangkalan akan kenyataan adanya Allah.
3. Skeptisisme: Keraguan kenyataan akan adanya Allah (tidak percaya).
4. Agnostisisme: Paham yang menyangkal bahwa Allah itu bisa dikenal/dimengerti.
5. Pantheisme : Kepercayaan bahwa "segala sesuatu adalah allah", dalam imanensi allah ada
sedemikian rupa dalam ciptaannya sehingga ia tidak mungkin terpisahkan dari segala
ciptaannya itu.
6. Polytheisme : Paham yang mengakui ada banyak allah.
7. Monotheisme: Paham yang mengakui hanya pada satu Allah.
" Teologi Katolik Part 1-11 "
Next.....
BW. Okt Kamis IV."19
Rabu, 23 Oktober 2019
TEOLOGI KATOLIK PART 11
2a.3. Atribut-atribut Moral
2a.3.1. Kebaikan Allah. Allah adalah standard akhir/ utama dari kebaikan, bahwa semua hal tentang Dia dan perbuatannya adalah baik (Mzm 100:5; 106:1-dst; 107:1-dst. 34:8)
2a.3.2. Kasih Allah. Allah dalam kekekalanNya memberikan DiriNya kepada orang lain (Rm 5:8 Yoh 3:16; 14:31; 17:24 )
2a.3.3. Belas kasihan, Kemurahan, Kesabaran Allah. Kebaikan Allah terhadap orang-orang yang menanggung derita, yang terhukum tetapi Allah sabar dengan menahan penghukuman yang seharusnya dijatuhkan sampai waktu yang ditentukanNya (Kel 34:6; Mzm 103:8; Ibr 4:16; 2:17 Mat 5:7; Rm 2:4; 11:6)
2a.3.4. Kesucian Allah. Allah terpisah dari dosa dan hanya Dia yang patut untuk disembah (Mzm 24:3; Kel 20:11 Ibr 12:10-14; Zak 14:20-21)
2a.3.5. Kedamaian Allah. Dalam hakekat DiriNya dan tindakan-tindakanNya Allah sangat tertib, teratur dan terkontrol (Rm 8:6; 14:17; Yoh 14:27)
2a.3.6. Keadilan, Kebenaran Allah. Allah selalu bertindak sesuai dengan apa yang benar dan Ia sendiri menjadi standard kebenaran itu (Ul 32:4; Ayb 40:2, 8; Rm 9:20-21)
2a.3.7. Kecemburuan Allah. Allah senantiasa melindungi kemuliaanNya (Yes 48:11; Why 4:11 )
2a.3.8. Kemurkaan Allah. Allah membenci dosa (Kel 32:9-10; Rm 1:18; 2; 5; 9 Ef 2:3)
2a.4. Atribut-atribut Tujuan
2a.4.a. Kebebasan Allah. Allah bertindak sesuai dengan kehendakNya yang bebas (Mzm 115:3; Ams 21:1; Dan 4:35)
2a.4.b. Kemahakuasaan Allah. Allah dapat melakukan segala sesuatu sesuai dengan kehendakNya yang suci (Mzm 24:8; Yer 32:27; Why 1:8)
2a.5. Atribut-atribut lain
a. Kesempurnaan Allah. Allah secara mutlak mempunyai semua kualitas kesempurnaan dan tidak ada yang kekurangan dalam semua aspek kualitas yang baik (Mat 5:48; Mzm 18:30; Ul 32:4 )
b. Kemuliaan Allah. Semua refleksi penyataan Allah tentang DiriNya yang dipancarkan oleh semua mahluk ciptaanNya ( Mzm 24:10; Yes 43:7; Yoh 17:5; Ibr 1:3; Why 21:23).
Hari ini kita sedang mendalami atribut2 atau sifat- sifat Allah ttg Hakekat Allah. Mulai dari keberadaan Allah sampai atribut2 Allah. Besok kita akan mèmbahas yg terakhir dari hakekat Allah tentang sekuler-sekuler tentang Allah yg merupakan pembahasan atribut2 Allah ttg hakekat Allah.
Trims. Rabu Okt IV. BW.
2a.3.1. Kebaikan Allah. Allah adalah standard akhir/ utama dari kebaikan, bahwa semua hal tentang Dia dan perbuatannya adalah baik (Mzm 100:5; 106:1-dst; 107:1-dst. 34:8)
2a.3.2. Kasih Allah. Allah dalam kekekalanNya memberikan DiriNya kepada orang lain (Rm 5:8 Yoh 3:16; 14:31; 17:24 )
2a.3.3. Belas kasihan, Kemurahan, Kesabaran Allah. Kebaikan Allah terhadap orang-orang yang menanggung derita, yang terhukum tetapi Allah sabar dengan menahan penghukuman yang seharusnya dijatuhkan sampai waktu yang ditentukanNya (Kel 34:6; Mzm 103:8; Ibr 4:16; 2:17 Mat 5:7; Rm 2:4; 11:6)
2a.3.4. Kesucian Allah. Allah terpisah dari dosa dan hanya Dia yang patut untuk disembah (Mzm 24:3; Kel 20:11 Ibr 12:10-14; Zak 14:20-21)
2a.3.5. Kedamaian Allah. Dalam hakekat DiriNya dan tindakan-tindakanNya Allah sangat tertib, teratur dan terkontrol (Rm 8:6; 14:17; Yoh 14:27)
2a.3.6. Keadilan, Kebenaran Allah. Allah selalu bertindak sesuai dengan apa yang benar dan Ia sendiri menjadi standard kebenaran itu (Ul 32:4; Ayb 40:2, 8; Rm 9:20-21)
2a.3.7. Kecemburuan Allah. Allah senantiasa melindungi kemuliaanNya (Yes 48:11; Why 4:11 )
2a.3.8. Kemurkaan Allah. Allah membenci dosa (Kel 32:9-10; Rm 1:18; 2; 5; 9 Ef 2:3)
2a.4. Atribut-atribut Tujuan
2a.4.a. Kebebasan Allah. Allah bertindak sesuai dengan kehendakNya yang bebas (Mzm 115:3; Ams 21:1; Dan 4:35)
2a.4.b. Kemahakuasaan Allah. Allah dapat melakukan segala sesuatu sesuai dengan kehendakNya yang suci (Mzm 24:8; Yer 32:27; Why 1:8)
2a.5. Atribut-atribut lain
a. Kesempurnaan Allah. Allah secara mutlak mempunyai semua kualitas kesempurnaan dan tidak ada yang kekurangan dalam semua aspek kualitas yang baik (Mat 5:48; Mzm 18:30; Ul 32:4 )
b. Kemuliaan Allah. Semua refleksi penyataan Allah tentang DiriNya yang dipancarkan oleh semua mahluk ciptaanNya ( Mzm 24:10; Yes 43:7; Yoh 17:5; Ibr 1:3; Why 21:23).
Hari ini kita sedang mendalami atribut2 atau sifat- sifat Allah ttg Hakekat Allah. Mulai dari keberadaan Allah sampai atribut2 Allah. Besok kita akan mèmbahas yg terakhir dari hakekat Allah tentang sekuler-sekuler tentang Allah yg merupakan pembahasan atribut2 Allah ttg hakekat Allah.
Trims. Rabu Okt IV. BW.
Selasa, 22 Oktober 2019
TEOLOGI KATOLIK PART 10
Hari ini, tepatnya Kamis minggu III Oktober 2019, kita akan melanjutkan dan membahas tentang teologi dasar bagian Bab Ketiga, yaitu: Warta Iman sub bab ke II. tentang Hakekat Allah. Dimana kita sudah membahas tentang Atribut-atribut Allah.
D. Kekekalan Allah.
Allah tidak mempunyai awal atau akhir; atau urutan-urutan momen dalam hakekat-Nya dan Ia melihat semua waktu secara jelas dan "sederajad"; Allah melihat semua peristiwa dalam waktu dan bertindak dalam waktu. Doktrin ini mengajarkan bahwa Allah tidak terbatas/ dibatasi oleh waktu. Allah tidak berubah dengan/ oleh waktu (Maz 90:2, 4; Ayu 36:26; Yoh 8:58; Kel 3:14). Bagi Allah peristiwa masa lampau atau yang akan datang dan juga sekarang adalah sama jelasnya bagi Allah.
E. Kemahahadiran Allah. Allah tidak mempunyai dimensi bentuk atau tempat dan Ia ada/ hadir pada setiap tempat dengan seluruh hakekatNya; namun demikian Allah bertindak secara berbeda di tempat yang berbeda. Allah hadir dimana- mana (Ul 10:14; Yer 23:23-24; Maz 139:7-10). Allah ada dimana-mana (1Raj 8:27; Yes 66:1-2; Kis 7:48)
F. Kesatuan Allah.
Allah tidak terbagi-bagi dalam bagian-bagian; namun demikian kita melihat atribut-atribut Allah berbeda ditekankan pada saat-saat yang berbeda.
2a. Sedangkan atribut atau sifat-sifat yang tidak unik yang juga dimiliki oleh ciptaan-Nya (communicable), antara lain :
2a.1. Keberadaan Allah - Spiritualitas Allah. Yoh 4:24: Allah adalah "Roh" dan Allah juga tidak kelihatan (artinya esensi total Allah dan semua hakekat spiritual Allah tidak akan pernah dilihat oleh manusia; namun demikian Allah masih memperlihatkan DiriNya kepada kita melalui hal-hal yang kelihatan dan yang diciptakan.
2a.2. Atribut-atribut Mental/Intelektual
2a.2.1. Kemahatahuan Allah.
Allah mengetahui segala sesuatu tentang diriNya dan juga segala sesuatu apapun dalam tindakan kekekalan. Allah mengetahui segala sesuatu dan mengenalnya secara sempurna, mencakup masa waktu lampau ataupun yang akan datang. Ia adalah Pencipta segala sesuatu
2a.2.2. Kebijaksanaan Allah.
Allah selalu memilih tujuan yang terbaik dan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan itu (Rm 16: 27; 8:28; Ayb 9:4 ; 12:13 Maz 104:24)
2a.2.3. Kebenaran dan kesetiaan Allah.
Allah adalah Yang Benar dan semua pengetahuan kebenaranNya dan janji-janjiNya adalah benar dan menjadi standard akhir dari kebenaran (Yer 10:10-11; Yoh 17:3; Ayb 37:16)
kita akan melanjutkan dan membahas tentang teologi dasar bagian bab ke II. Khususnya tentang Hakekat Allah. Dimana kita sudah membahas tentang Atribut-atribut Allah.
Minggu depan kita akan melanjutkan lagi pelajaran tentang Teologi dasar. Bagi yg ingin bertanya silahkan, agar kita mempunyai fondasi yg baik tentang pengetahuan Ketuhanan, semakin menambah wawasan sekaligus iman, pengharapan dan kasih kita pada Allah. Dari Bandung teriring salam persaudaraan.
Topik Teologi sebelumnya
Bram Okt Kamis III "19.
D. Kekekalan Allah.
Allah tidak mempunyai awal atau akhir; atau urutan-urutan momen dalam hakekat-Nya dan Ia melihat semua waktu secara jelas dan "sederajad"; Allah melihat semua peristiwa dalam waktu dan bertindak dalam waktu. Doktrin ini mengajarkan bahwa Allah tidak terbatas/ dibatasi oleh waktu. Allah tidak berubah dengan/ oleh waktu (Maz 90:2, 4; Ayu 36:26; Yoh 8:58; Kel 3:14). Bagi Allah peristiwa masa lampau atau yang akan datang dan juga sekarang adalah sama jelasnya bagi Allah.
E. Kemahahadiran Allah. Allah tidak mempunyai dimensi bentuk atau tempat dan Ia ada/ hadir pada setiap tempat dengan seluruh hakekatNya; namun demikian Allah bertindak secara berbeda di tempat yang berbeda. Allah hadir dimana- mana (Ul 10:14; Yer 23:23-24; Maz 139:7-10). Allah ada dimana-mana (1Raj 8:27; Yes 66:1-2; Kis 7:48)
F. Kesatuan Allah.
Allah tidak terbagi-bagi dalam bagian-bagian; namun demikian kita melihat atribut-atribut Allah berbeda ditekankan pada saat-saat yang berbeda.
2a. Sedangkan atribut atau sifat-sifat yang tidak unik yang juga dimiliki oleh ciptaan-Nya (communicable), antara lain :
2a.1. Keberadaan Allah - Spiritualitas Allah. Yoh 4:24: Allah adalah "Roh" dan Allah juga tidak kelihatan (artinya esensi total Allah dan semua hakekat spiritual Allah tidak akan pernah dilihat oleh manusia; namun demikian Allah masih memperlihatkan DiriNya kepada kita melalui hal-hal yang kelihatan dan yang diciptakan.
2a.2. Atribut-atribut Mental/Intelektual
2a.2.1. Kemahatahuan Allah.
Allah mengetahui segala sesuatu tentang diriNya dan juga segala sesuatu apapun dalam tindakan kekekalan. Allah mengetahui segala sesuatu dan mengenalnya secara sempurna, mencakup masa waktu lampau ataupun yang akan datang. Ia adalah Pencipta segala sesuatu
2a.2.2. Kebijaksanaan Allah.
Allah selalu memilih tujuan yang terbaik dan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan itu (Rm 16: 27; 8:28; Ayb 9:4 ; 12:13 Maz 104:24)
2a.2.3. Kebenaran dan kesetiaan Allah.
Allah adalah Yang Benar dan semua pengetahuan kebenaranNya dan janji-janjiNya adalah benar dan menjadi standard akhir dari kebenaran (Yer 10:10-11; Yoh 17:3; Ayb 37:16)
kita akan melanjutkan dan membahas tentang teologi dasar bagian bab ke II. Khususnya tentang Hakekat Allah. Dimana kita sudah membahas tentang Atribut-atribut Allah.
Minggu depan kita akan melanjutkan lagi pelajaran tentang Teologi dasar. Bagi yg ingin bertanya silahkan, agar kita mempunyai fondasi yg baik tentang pengetahuan Ketuhanan, semakin menambah wawasan sekaligus iman, pengharapan dan kasih kita pada Allah. Dari Bandung teriring salam persaudaraan.
Topik Teologi sebelumnya
Bram Okt Kamis III "19.
Teologi Katolik Part 9
Saudaraku, hari ini kita melanjutkan membahas tentang Bab III " Warta Iman" dimana pada bab III. I "IMAN YANG DIAKUI" Lalu pada bagian bab III. I. I. "Allah pencipta" hingga yg sedang kita bahas pada bab III. I. I. I. "Hakekat Allah."
Pada point 1. Tentang keberadaan Allah hingga sampai point 3. Tentang pengenalan tentang Allah.
Hari ini kita akan membahas point 4. Yaitu "atribut-atribut Allah." tentang Allah pencipta teristimewa tentang hakekat Allah.
D. Atribut-Atribut Allah
Istilah "atribut" berarti "yang melekat" atau "dimiliki”. Terdapat beberapa cara dalam menentukan atribut-atribut Allah, yaitu :
Atribut-atribut Allah dapat dibagi atas dua, yakni :
1a.1. Ketidaktergantungan Allah.
Allah tidak membutuhkan ciptaan-Nya untuk alasan apapun juga, namun demikian
ciptaan-Nya dapat mempermuliakan Dia dan memberikan sukacita kepada Allah.
(Kis 17:24-25; Ayu 41:11; Maz 50:10-12). Tuhan juga tidak menciptakan manusia
karena Ia kesepian (Yoh 17:5, 24).
Allah Tritunggal di dalam diri-Nya mempunyai kepenuhan kesempurnaan yang mutlak,
baik dalam komunikasi, kasih atau kebutuhan-kebutuhan lain. Ketidaktergantungan
Allah juga menyatakan bahwa Allah tidak diciptakan dan tidak ada peristiwa terjadinya
keberadaan Allah (Wah 4:11; Yoh 1:3; Maz 90:2; Rom 11:35-36; Kel 3:14). Justru
keberadaan Allahlah yang menyebabkan sagala sesuatu ada dan tetap ada untuk
selama-lamanya. Kalau Tuhan tidak membutuhkan manusia dan apapun juga, lalu apa
gunanya manusia ciptaan-Nya? Tuhan tidak harus menciptakan manusia, tetapi Tuhan
memilih untuk menciptakan manusia. Tuhan menciptakan manusia dan ciptaan-Nya
untuk kemuliaanNya. Suatu yang murni/tulus ditetapkan oleh Allah (Yes 62:3-5; Yes 43:7).
1a.2. Ketidakberubahan Allah Allah
Allah tidak berubah dalam hakekat/ jati diri-Nya, kesempurnaanNya, tujuanNya, dan
janji-janji-Nya; namun demikian Allah memang bertindak dan merasakan emosi.
Ia bertindak dan merasakan secara berbeda dalam meresponi situasi-situasi yang berbeda.
1a.2.1. Allah tidak berubah sesuai dengan yang dinyatakan dalam Alkitab
(Maz 102:25-27; Yak 1:17 )
1a.2.2. Apakah Allah kadang-kadang berubah pikiran?
(Kel 32:9-14; Yes 38:1-6; Yun 3: 4, 10; Kej 6:6; )
1a.2.3. Tidak ada satupun tindakan manusia yang mempengaruhi/berarti untuk Tuhan.
Oleh karena itu Allah harus berubah, supaya hidup/ tindakan manusia berarti.
1a.2.4. Pentingnya doktrin Ketidakberubahan Allah. Allah tidak mungkin berubah untuk
lebih baik atau lebih buruk, Kalau Allah berubah maka berarti janji-janji Allah
juga tidak mungkin bisa dipercaya.
Next kita akan melanjutkan dan membahas tentang teologi dasar bagian bab ke II.
Khususnya tentang Hakekat Allah.
Notes : Dimana kita sudah membahas tentang Atribut-atribut Allah.
Semoga pengetahuan teologi dasar tetap tekun kita dalami agar kita mempunyai perpektif
tentang Ilmu KeTuhanan menurut pandangan Gereja Katolik.
Topik Sebelumnya : Teologi Katolik
Kereta Api Jakarta Bandung Rabu Okt III.
B.W
Pada point 1. Tentang keberadaan Allah hingga sampai point 3. Tentang pengenalan tentang Allah.
Hari ini kita akan membahas point 4. Yaitu "atribut-atribut Allah." tentang Allah pencipta teristimewa tentang hakekat Allah.
D. Atribut-Atribut Allah
Istilah "atribut" berarti "yang melekat" atau "dimiliki”. Terdapat beberapa cara dalam menentukan atribut-atribut Allah, yaitu :
- Cara causalitas (sebab-akibat), yaitu mencari akibat-akibat yang ada di dunia ini.
- Cara negasi (penyangkalan), yaitu menyingkirkan segala ketidaksempurnaan yang ada pada ciptaanNya.
- Cara eminen (meninggikan), yaitu memberikan kesempurnaan pada Allah setinggi-tingginya.
- Cara penyataan (pewahyuan), yakni sesuai dengan Firman Allah; Hanya Allah yang berhak memberi penjelasan akan sifat-sifatNya.
Atribut-atribut Allah dapat dibagi atas dua, yakni :
- Atribut atau sifat-sifat unik yang tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan-Nya (incommunicable).
- Atribut atau sifat-sifat yang tidak unik yang dimiliki oleh ciptaan-Nya ( communicable)
1a.1. Ketidaktergantungan Allah.
Allah tidak membutuhkan ciptaan-Nya untuk alasan apapun juga, namun demikian
ciptaan-Nya dapat mempermuliakan Dia dan memberikan sukacita kepada Allah.
(Kis 17:24-25; Ayu 41:11; Maz 50:10-12). Tuhan juga tidak menciptakan manusia
karena Ia kesepian (Yoh 17:5, 24).
Allah Tritunggal di dalam diri-Nya mempunyai kepenuhan kesempurnaan yang mutlak,
baik dalam komunikasi, kasih atau kebutuhan-kebutuhan lain. Ketidaktergantungan
Allah juga menyatakan bahwa Allah tidak diciptakan dan tidak ada peristiwa terjadinya
keberadaan Allah (Wah 4:11; Yoh 1:3; Maz 90:2; Rom 11:35-36; Kel 3:14). Justru
keberadaan Allahlah yang menyebabkan sagala sesuatu ada dan tetap ada untuk
selama-lamanya. Kalau Tuhan tidak membutuhkan manusia dan apapun juga, lalu apa
gunanya manusia ciptaan-Nya? Tuhan tidak harus menciptakan manusia, tetapi Tuhan
memilih untuk menciptakan manusia. Tuhan menciptakan manusia dan ciptaan-Nya
untuk kemuliaanNya. Suatu yang murni/tulus ditetapkan oleh Allah (Yes 62:3-5; Yes 43:7).
1a.2. Ketidakberubahan Allah Allah
Allah tidak berubah dalam hakekat/ jati diri-Nya, kesempurnaanNya, tujuanNya, dan
janji-janji-Nya; namun demikian Allah memang bertindak dan merasakan emosi.
Ia bertindak dan merasakan secara berbeda dalam meresponi situasi-situasi yang berbeda.
1a.2.1. Allah tidak berubah sesuai dengan yang dinyatakan dalam Alkitab
(Maz 102:25-27; Yak 1:17 )
1a.2.2. Apakah Allah kadang-kadang berubah pikiran?
(Kel 32:9-14; Yes 38:1-6; Yun 3: 4, 10; Kej 6:6; )
1a.2.3. Tidak ada satupun tindakan manusia yang mempengaruhi/berarti untuk Tuhan.
Oleh karena itu Allah harus berubah, supaya hidup/ tindakan manusia berarti.
1a.2.4. Pentingnya doktrin Ketidakberubahan Allah. Allah tidak mungkin berubah untuk
lebih baik atau lebih buruk, Kalau Allah berubah maka berarti janji-janji Allah
juga tidak mungkin bisa dipercaya.
Next kita akan melanjutkan dan membahas tentang teologi dasar bagian bab ke II.
Khususnya tentang Hakekat Allah.
Notes : Dimana kita sudah membahas tentang Atribut-atribut Allah.
Semoga pengetahuan teologi dasar tetap tekun kita dalami agar kita mempunyai perpektif
tentang Ilmu KeTuhanan menurut pandangan Gereja Katolik.
Topik Sebelumnya : Teologi Katolik
Kereta Api Jakarta Bandung Rabu Okt III.
B.W
Kamis, 10 Oktober 2019
Teologi Katolik Part 8
Pada bagian C, lanjutan dari nama-nama Allah dalam Perjanjian Lama adalah
C. El, Elohim, dan Elyon. Elohim adalah nama jenis dan berarti Allah. Ul 6:4: "YHWH adalah Elohim, YHWH itu Esa." Elohim (Bentuk tunggal: "Eloah"). El dari kata "ul", artinya kuat dan berkuasa. Elyon diturunkan dari kata "alah" yang berarti ke atas atau ditinggikan. Nama Elohim kadang-kadang juga dipakai untuk menunjuk kepada allah palsu atau berhala (Kej 35:2,4; Kel 12:12; 18:11; 23:24).
Hari ini kita akan mendalami nama-nama Allah dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, terdapat beberapa nama Allah, seperti :
a. Theos : Bentuk yang setara dengan Elohim dalam Perjanjian Lama (dipakai juga untuk allah orang kafir). Dalam pemakaian Perjanjian Baru, Theos memiliki arti:
1. Ia satu-satunya Allah yang benar dan Esa (Mat 23:9; Rom 3:30; Gal 3:20; 1Ti 2:5 )
2. Ia unik Yang benar, yang kudus, yang bijaksana (Yoh 17:3; Wah 15:4; Rom 16:27; Mat 6:24 )
3. Ia Transenden Pencipta, pemelihara alam semesta (Kis 17:24; Ibr 3:4; Wah 10:6 )
4. Ia Juruselamat mengutus Anak-Nya menjadi Penebus (Tit 1:3; 2:13; 3:4; Yoh 3:16)
b. Kurios/Kyrios : Nama eksplisit Allah, seperti YHWH dalam Perjanjian Lama, artinya: "Alfa & Omega"; "Yang dulu ada, Yang sekarang ada dan Yang akan tetap ada"; "Yang awal dan Yang akhir" (Wah 1:4, 8, 17; 2:8; 21:6; 22:13). Arti kata ini menekankan supremasi (otoritas) sebagai Tuan, Bapak, Pemilik, Penguasa dan juga Suami. Berhubungan dengan Allah, maka arti kata ini adalah menyatakan kuasa- Nya dalam sejarah, dalam alam semesta dan kekhalikkan-Nya. Kristus disebut sebagai Kurios = Tuhan, juga Rabbi atau Tuan (Mat 8:6). Pernyataan Tomas, "Tuhan dan Allahku" (Yoh 20:28). Yesus disebut dengan kesetaraan Allah Perjanjian Lama oleh orang-orang Kristen mula-mula.
c. Bapa/Pater : Allah juga disebut dengan nama Bapa dalam Perjanjian Baru. Hal ini dihubungkan dengan sifat hubungan antara Allah dan Bangsa Israel. Secara teokratis ini memberikan penyataan bagaimana Allah berdiri bagi Israel. Dalam Perjanjian Baru terdapat dalam Efe 3:15; Ibr 12:9; Yak 1:18. Dalam pengertian Trinitarian, ungkapan ini menunjukkan hubungan antara Allah Anak (Yesus) dan Allah Bapa. Dalam hal ini memberikan pengertian bahwa Allah berdiri bagi orang-orang percaya sebagai anak-anak rohani-Nya.
Minggu depan kita akan membahas bagian d, yaitu atribut-atribut Allah. Semoga pembahasan nama-nama Allah semakin mencerahkan kita. Amin.
Silahkan buka " Topik2x Teologi sebelumnya "
Kamis Okt II. "19.
C. El, Elohim, dan Elyon. Elohim adalah nama jenis dan berarti Allah. Ul 6:4: "YHWH adalah Elohim, YHWH itu Esa." Elohim (Bentuk tunggal: "Eloah"). El dari kata "ul", artinya kuat dan berkuasa. Elyon diturunkan dari kata "alah" yang berarti ke atas atau ditinggikan. Nama Elohim kadang-kadang juga dipakai untuk menunjuk kepada allah palsu atau berhala (Kej 35:2,4; Kel 12:12; 18:11; 23:24).
Hari ini kita akan mendalami nama-nama Allah dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, terdapat beberapa nama Allah, seperti :
a. Theos : Bentuk yang setara dengan Elohim dalam Perjanjian Lama (dipakai juga untuk allah orang kafir). Dalam pemakaian Perjanjian Baru, Theos memiliki arti:
1. Ia satu-satunya Allah yang benar dan Esa (Mat 23:9; Rom 3:30; Gal 3:20; 1Ti 2:5 )
2. Ia unik Yang benar, yang kudus, yang bijaksana (Yoh 17:3; Wah 15:4; Rom 16:27; Mat 6:24 )
3. Ia Transenden Pencipta, pemelihara alam semesta (Kis 17:24; Ibr 3:4; Wah 10:6 )
4. Ia Juruselamat mengutus Anak-Nya menjadi Penebus (Tit 1:3; 2:13; 3:4; Yoh 3:16)
b. Kurios/Kyrios : Nama eksplisit Allah, seperti YHWH dalam Perjanjian Lama, artinya: "Alfa & Omega"; "Yang dulu ada, Yang sekarang ada dan Yang akan tetap ada"; "Yang awal dan Yang akhir" (Wah 1:4, 8, 17; 2:8; 21:6; 22:13). Arti kata ini menekankan supremasi (otoritas) sebagai Tuan, Bapak, Pemilik, Penguasa dan juga Suami. Berhubungan dengan Allah, maka arti kata ini adalah menyatakan kuasa- Nya dalam sejarah, dalam alam semesta dan kekhalikkan-Nya. Kristus disebut sebagai Kurios = Tuhan, juga Rabbi atau Tuan (Mat 8:6). Pernyataan Tomas, "Tuhan dan Allahku" (Yoh 20:28). Yesus disebut dengan kesetaraan Allah Perjanjian Lama oleh orang-orang Kristen mula-mula.
c. Bapa/Pater : Allah juga disebut dengan nama Bapa dalam Perjanjian Baru. Hal ini dihubungkan dengan sifat hubungan antara Allah dan Bangsa Israel. Secara teokratis ini memberikan penyataan bagaimana Allah berdiri bagi Israel. Dalam Perjanjian Baru terdapat dalam Efe 3:15; Ibr 12:9; Yak 1:18. Dalam pengertian Trinitarian, ungkapan ini menunjukkan hubungan antara Allah Anak (Yesus) dan Allah Bapa. Dalam hal ini memberikan pengertian bahwa Allah berdiri bagi orang-orang percaya sebagai anak-anak rohani-Nya.
Minggu depan kita akan membahas bagian d, yaitu atribut-atribut Allah. Semoga pembahasan nama-nama Allah semakin mencerahkan kita. Amin.
Silahkan buka " Topik2x Teologi sebelumnya "
Kamis Okt II. "19.
Langganan:
Postingan (Atom)