Kamis, 02 Oktober 2014

Lembek, Keras atau Harum, mana yang kau pilih?

Howloww Sobat Para Evangelist, happy day. 

Salam kasih sukacita serta mu selalu. 

Just intermezo..... sekedar mengingatkan kembali perumpamaan wortel, telur dan kopi  Setelah sekian lama mereka di rebus dalam air mendidih.  Setelah menunggu beberapa saat, apa yg terjadi? Wortel yang keras menjadi lunak, telur yang mudah pecah menjadi keras, dan kopi menghasilkan aroma yang harum. 

 Pesan dibalik perumpamaan tersebut menggambarkan siapakah "AKU". Masalah dalam hidup itu bagaikan air mendidih. Namun, bagaimana sikap kitalah yang akan menentukan dampaknya".Kita bisa menjadi:

1. Lembek seperti wortel.
2. Mengeras seperti telur.
3. Atau harum seperti kopi. 

Jadi, wortel & telur bukan mempengaruhi air....Mereka malah berubah oleh air. Sementara kopi malah mengubah air dan membuatnya menjadi harum. 

Dalam tiap masalah, selalu tersimpan mutiara yang berharga. Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja, tapi apakah kita dapat tetap bersyukur saat kita ditimpa masalah?

Hari ini kita belajar ada 3 reaksi orang saat masalah datang.
1. Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh & mengasihani diri sendiri.

2. Ada yang mengeras, marah & menyalahkan pihak lain.
3. Ada yang justru semakin harum, menjadi semakin kuat & bijaksana. 

Yuk teman-teman Sepelayanan Para Evangelist, kita satukan hati, bergandengan tangan, berjalan bersama Yesus mensukseskan kabar sukacita karena untuk itulah kita diutus.

Ingati rancangan Yesus indah pada waktunya. 

Amin. 

"Semakin Harum dan Bijaksana" met beraktivitas.

Smile in Christ always
Michael Thang

Minggu, 21 September 2014

Celakalah kamu jika tidak mewartakan INJIL

Injil adalah " Kabar Gembira ", Injil adalah ' kabar Sukacita "  Menjadi tugas semua orang Kristen beriman untuk menyampaikan kabar gembira tersebut.

Menyampaikan kabar gembira tidak melulu harus berkoar-koar tentang kutipan-kutipan dalam Injil tanpa melihat apakah seseorang tersebut mau mendengarkan kabar Injil. Bila seseorang yang kita ajak ngobrol mengenai Injil ternyata tidak suka dan tidak dalam posisi siap mendengarkan entah karena sibuik, sakit, dll maka yang kita sampaikan menjadi istilah trend " SPAM " dan tentu hal tersebut menjadi tidak baik.

Menjadi Pewarta, Pelayan aktif dalam Pelayanan entah Pelayanan dalam organisasi Gereja, seperti  ikkut terlibat aktif dalam kepengurusan Dewan Paroki, Kepengurusan dalam Wilayah, Lingkungan, Legio, Putra Altar, PDKK, Kursus Evangelisasi dll merupakan suatu Pengabaran Injil lewat pola sikap, tuturkata dan perbuatan.

Bila dalam organisasi terjadi saling sombong, tidak mau tunduk, tinggi hati, tidak mau diatur dan masing-masing saling menonjolkan diri yang  akhirnya terjadi perpecahan maka sebenarnya kita tidak sedang mengabarkan Injil yang benar dan tidak sedang mengabarkan Injil.
Dan ini juga termasuk hal yang dibenci Allah Yesus Kristus, dan " CELAKALAH " bila hal itu terjadi.

Ingat kutipan Matius 23:28
 " Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kelaliman. "

Desa Potemkin
Pada 1787 di Rusia, Gubernur Gregory Potemkin mendapatkan tugas untuk membangun kembali wilayah yang hancur karena peperangan dan mengembalikan orang Rusia untuk tinggal di sana. Ketika Rusia hendak berperang melawan Kesultanan Ottoman, Ratu Catherine II dan para pejabat mengunjungi wilayah Potemkin. Untuk memberi kesan bahwa wilayah itu sudah sukses dibangun kembali, Potemkin membangun "desa" palsu di sepanjang Sungai Dnieper. Ia juga menyamar menjadi petani yang tinggal di situ. Ketika rombongan Ratu sudah pergi, "desa" tadi dibongkar kembali dalam waktu semalam....
Selengkapnya: http://www.alkitabku.com/id//renungan-harian/2014/09/14

Doa :

Marilah kita senantiasa berdoa, mohon kemurahan kasih Allah untuk kita senantiasa Rendah Hati, Tidak Sombong dan Tunduk terang Kasih Kristus untuk senantiasa mewartakan Injil melalui Sikap, Perbuatan dan Tutur kata. Amin.

Salam,

MT

Rangkuman Pelajaran 1-4 " BL KEP "







By Michael Thang

Mana lebih utama Peraturan atau Kasih?

Bacaan Injil Matius 12:1-2. 

12:1 Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.
12:2 Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat."


Dalam kutipan Markus 3:1-4

3:1 Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya.
3:2 Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia.
3:3 Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!"
3:4 Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja

Kedua bacaan tersebut mengenai ajaran KASIH dan PERBUATAN lebih utama dari pada sekedar mentaati aturan yang kaku, keras dan tidak mengerti mengapa aturan itu dibuat.


Renungan: 
Orang Farisi belum mengenal siapa itu Yesus itu pd masa itu, sehingga Orang  Farisi beranai menegur Yesus karena Yesus melanggar aturan: bekerja pd hari Sabat (karena pada hari Sabat ada aturan keras tidak boleh bekerja). 

Saya coba kaitkan dengan hal-hal yang mungkinkita pernah alami misalnya penyelenggaraan Kursus
Evangelisasi Pribadi, kursus kitab suci, Dll. dan salah satu aturannya adalah 3 x absen, atau kurang dr 20-25% kehadiran maka dianggap mngundurkan diri. Entah alasan sakit atau memang tanpa alasan.

Dan masalah muncul ketika Peserta yang tidak memenuhi absen tersebut ingin mengikuti Retreat, Apakah diperbolehkan atau Apakah Peserta diperbolehkan mengajak keluarga?

Untuk menjawab itu maka kita perlu mohon Roh Kudus untuk memberikan Roh Hikmat dan Kebijaksanaan karena bila salah menjawab hal ini tentu akan menimbulkan luka batin yang sulit disembuhkan khususnya bagi mereka yang sedang mencari dan baru  bertumbuh dalam Iman.

Menurut pandangan saya dengan mengacuh pada kutipan tersebut diatas maka menurut saya diperbolehkan. Dengan beberapa alasan-alasan dan pandangan sebagai berikut.

Ingat Tujuan Kursus Kitab Suci, Evangelisasi Pribadi adalah membawa umat mengalami pertobatan sejati,  mendalami iman Kristen melalui pengajaran-pengajaran yang ada pada kursus tersebut .
Retret merupa suatu persiapan jiwa, diri, dan batin menuju kedalaman Rohani. 
Betul absen kurang 20-25% dianggap mngundurkan diri sehinga kita fokus kepada peserta yang ada saja. 

Tetapi hal ini menjadai tidak bijaksana dan keliru apabila peserta yg hadir tersebut kemudian menyadari dan mau belajar kembali dilarang, mau ikut retret dilarang/tdk dijinkan
Apakah bila kita ijinkan ini berarti melanggar larangan aturan organisasi? Ingat Yesus melanggar larangan pada hari sabat karena menurut Yesus lebih baik memenangkan jiwa-jiwa, berbuat kasih daripada hanya sekedari mengikuti aturan kaku.  

Ingat kisah anak yg hilang? Anak domba yg hilang? Seorg perempuan yg kehilangan 1 dirham?  ( Lukas 15-11-32), 

Marilah kita merenung sejenak, apakah pantas kita melarang Peserta yg tdk aktif tuk ikut retret? 
Semua jawaban tergantung dari kebijaksanaan masing-masing, semua jawaban pasti ada alasannya. 

Selamat mengambil keputusan. Selamat beristirahat, 
Yesus sertamu, Yesus sertaku semua diberkati. 

Amin.
Michael Thang

Selasa, 08 Juli 2014

IMAN, ROH KUDUS, SEJAHTERA...

" Iman, Roh Kudus, Kesejahteraan"

Orang Kristen, istilah saya "Follower Yesus" dipanggil untuk membuktikan bahwa mereka tetap memiliki Damai pada saat kesulitan menghadang ( hidap yang tidak harmonis, egoisme, males, kekecewaan dalam hidup, dll ). Bahkan pada saat dunia goncang.

Itulah arti Iman masa kini. ( Kol 3:15). Iman mmbutuhkan pimpinan Roh Kudus. Roh Kudus memimpin seseorang untuk menikmati hidup dan sejahtera yang sesungguhnya.
Ketika hidup menjadi Follower Yesus sikap dan gaya hidup tidak berubah seperti orang yg belum menjadi Follower Yesus: penuh kekuatiran, takut, males, mudah tersinggung, ambek, marah, tidak rendah hati, dll. Maka hidup saat itu adalah hidup yang tidak dipimpin oleh Roh Kudus.

Seorang follower bisa menjadi musuh Allah mungkinkah?
Saat kapan pun follower mengikuti kedagingan tidak dipimpin oleh Roh Kudus saat itulah follower menjadi musuh Allah. Biarlah hari ini kita berjanji kepada Tuhan "Tuhan aku mau menjadi anak Mu, yang memuaskan hati Mu, yang menghibur Mu.

Amin ( yes, sungguh2x:) ).

Yesus sertamu, Yesus sertaku semua diberkati..

salam smile in Christ always...

Michael Thang

Sabtu, 21 Juni 2014

BERSUKA CITA atau SAKIT HATI?

Dalam hidup kita diajarkan untuk banyak memberi atau menerima? belajar dari perumpamaan seorang janda yang memberi dari kekurangan. Ya hidup lebih plong bila kita banyak memberi, pertanyaannya kadang apakah kita sudah layak memberi? Saudaraku, memberi ukurannya betapa besar yang kita beri, bukan pantas atau tidak pantas, sanggup atau tidak sanggup, kaya atau miskin.


Saat memberi sebenarnya pada saat yang bersamaan kita menerima
Orang kaya memberi itu biasa, tahukah teman ada hal lain yang kalo kita lakukan sadar atau tidak sadar sebenarnya kita memberi, bukan memberi dari harta yang kita punya tapi dari perilaku dan sikap kita sehari-hari.

Bila kita mengasihi teman, mengasihi musuh/ lawan kita, mengasihi teman yang sering kali gosipin kita, maka sebenarnya kita sudah memberi mengapa? karena ketika kita mengashi sebenarnya kita sedang memberikan sukacita kita kepada orang lain. Ketika kita sedang bersuka cita maka seluruh perasaan, emosi, seluruh organ tubuh sedang memperbaiki diri ada suatu zat yang dilepaskan " ENDORPHIN " yaitu vitamin tubuh yang berfungsi mempercepat proses penyembuhan, awet muda dan tentu membuat tubuh sehat. ( HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT, Amsal 17:22 ).

Demikian sebaliknya bila kita sakit hati, ambek, mudah tersinggung, mau menonjolkan diri/ tidak tulus, membenci seseorang apalagi bergosip atau menceritakan kejelekan orang maka sebenarnya kita sedang menerima,ya menerima penyakit, mengapa? ya ketika kita sakit hati tubuh menghasilkan racun kebalikan dari vitamin yaitu " NORADRENALIN " memperlambat proses penyembuhan, pemicu berbagai penyakit, mempercepat proses penuaan. Nah loh..

Menerima atau memberi, Bersuka cita atau Sakit hati? semua pilihan Anda sendiri yang menentukan.


Salam Kasih sukacita ku untuk mu...




Michael Thang/ MT

PENASEHAT ALLAH ?

Pernah kecewa dengan Allah?, Pernah kesal doa-doa tidak terjawab?, Pernah menghakimi Allah? hehehe tidak sadar seringkali kita tanpa sadar mempertanyakan status ALLAH.

Allah bekerja banyak cara entah melalui orang-orang miskin,melalui kesulitan hidup, melalui teman-teman kita baik yang menyenangkan maupun menyebalkan. Tapi kadang kita tidak sadar.

Beberapa pertanyaan seolah-olah kita ingin menjadi Penasehat ALLAH :
1. Mengapa Allah membiarkan ular menggoda Hawa dan Adam?
2. Mengapa ada Pohon mengenai " Kebijaksanaan " terlihat jelas di taman Eden sehingga Hawa dan    
    Adam bisa memakannya?
3. Mengapa ular bisa masuk sembarangan di Taman Eden?

Apakah Allah salah ? Saudaraku dengan iman saya, berani mengatakan ALLAH tidak pernah salah, Allah membiarkan hal itu terjadi karena bagaimanapun Manusia harus di " UJI ", harus mengalami UJIAN. Kita semua harus mengalami proses pendewasaan.

Bila Saudara aktif di pelayanan dan menemui kesulitan, tim yang tidak solid, tim yang mundur, menemui tim yang tersinggung, perpecahan disana-sini, dan saling menyalahkan. Maka sadarlah bahwa yang kita alami semua adalah hal biasa yang tidak bisa kita hindari dan hal tersebut adalah " UJIAN " agar kita semua diproses untuk semakin dewasa.

Jangan mempertanyakan, dan mencari kesalahan orang lain, jangan lantas dengan mudahnya mengundurkan diri melainkan kita patut introspeksi diri.

Bila merasa ada hal yang kurang sesuai, kurang beres di pelayanan, merasa kurang di hargai maka seharusnya kita introspeksi diri, bertahan dan jangan mundur tetapi mencari solusi: beri kontribusi, bekerja, perbaiki dan kasih contoh bagaimana seharusnya.

Ingat kita ada dan menerima banyak masalah dan pergumulan hidup karena Allah membiarkan itu terjadi sebagai bentuk ujian yang harus kita dihadapi untuk kita semakin dewasa dalam Perkataan, Perbuatan, Dan Iman.


Salam BL KEP....Yesus sertamu ....Yesus sertaku...semua diberkati....





Michael Thang