Minggu, 28 Oktober 2018

Sabtu, 20 Oktober 2018

MENGAPA ORANG KRISTEN TIDAK DI SUNAT?


Merenung Sejenak 16 Oktober
Selasa Biasa XXVIII

..Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu:  jikalau kamu menyunatkan dirimu,
Kristus sama sekali tidak berguna bagimu.. Sebab bagi orang orang yang ada di dalam
Kristus Yesus, hal bersunat atau tidak bersunat, tidak mempunyai suatu arti, yang berarti
hanya IMAN yang BEKERJA oleh KASIH. (Gal 4: 31-5:6)
                  
Aku menaikkan tanganku kepada perintah perintah-Mu yang kucintai, dan aku hendak
merenungkan titah titah-Mu.(Mzm 119:48)

..seorang Farisi mengundang Yesus..makan di rumahnya..masuklah Dia..lalu duduk makan.
Orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan..Tuhan berkata..
"Hai orang orang Farisi, kamu membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian
dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan..bukankah Dia yang menjadikan bagian luar,
menjadikan bagian dalam?..berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhya semuanya
akan menjadi bersih bagimu. (Luk 11:37-41)

Yesus *menegur* orang orang Farisi yang mengundang makan, bahwa mereka *suka mengkritik*
orang lain karena tidak melakukan hukum Taurat, padahal *mereka sendiri melakukan hal hal yang
lebih jahat* daripada orang lain. Dan menegaskan supaya mereka berlaku benar dengan berbuat
*KASIH* kepada sesama dengan sepenuh hati. Seperti di tegaskan Paulus kepada jemaat
di Galatia, bagi orang yang ada di dalam Yesus Kristus, sunat dan tidak bersunat sama sekali
tidak berarti. Yang berarti hanyalah *IMAN yang bekerja oleh KASIH*. 

Saudara/i ku, Yesus *LEBIH* menekankan *SIKAP HATI daripada SIKAP LUAR*, dalam
kehidupan IMAN kita kepada-Nya. Dalam *BEKERJA atau PELAYANAN*, hendaknya
kita lakukan dengan penuh *CINTA KASIH, RENDAH HATI, LEMAH LEMBUT, TANPA
PAMRIH dan BIJAKSANA.*
Karena yang berarti adalah *IMAN dan BERBUAT KASIH* kepada sesama. 

Marilah menyatakan *IMAN* kita dengan *BEKERJA dan MELAYANI* dengan penuh
*KASIH*. Karena inilah yang *BERARTI* bagi Yesus.

Ya Tuhan, semoga *KASIH SETIA-MU* mendatangi aku. Sebab *KESELAMATAN*
dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu. Amin

Selamat Beraktifitas.

Smile in Christ always..





Minggu, 14 Oktober 2018

BAHAGIA LAH SAAT INI JUGA


Margaret, istri John Maxwell (motivator top dunia) menjadi pembicara di seminar tentang *"Kebahagiaan".*

Maxwell, sang suami duduk mendengarkan di bangku paling depan.

Selesai ceramah, pada sesi tanya jawab, seorang ibu mengacungkan tangannya & bertanya, "Mrs. Margaret,
*APAKAH suami Anda membuat Anda bahagia❓"*

Seluruh ruangan langsung terdiam. Margaret tampak berpikir sejenak & kemudian menjawab,

_"Tidak..."_

Seluruh hadirin terkejut.🤔

 "Tidak..." katanya sekali lagi, "John Maxwell tidak bisa membuatku bahagia".

Hadirin langsung menoleh ke arah Maxwell. Maxwell juga me-noleh2 seakan2 mencari pintu keluar.
Rasanya ingin cepat2 keluar.🍁

Kemudian, Margaret melanjutkan,

"John Maxwell adalah seorang suami yang sangat baik. Ia tidak pernah berjudi & mabuk.

Ia seorang suami yang setia, selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani. Tapi, tetap dia tidak bisa membuatku bahagia."

Seorang yang hadir bertanya, *"Mengapa❓"*

Jawabnya, *"Karena TIDAK ADA SEORANG PUN DI DUNIA INI YG BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEBAHAGIAANKU SELAIN DIRIKU SENDIRI."*

Margaret menjelaskan, *"Tidak ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia.*💐

Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu, hobimu. 
Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia, *Yang bisa membuat dirimu bahagia adalah dirimu sendiri*.🌷

*Kamulah yang bertanggung jawab atas dirimu sendiri*🌹

*Kalau kamu selalu bersyukur, tidak mengeluh, tidak pernah punya perasaan minder/rendah diri, tidak self pity / fokus mengasihi diri sendiri / merasa selalu benar, Tidak negatif thinking selalu berfikiran positif, selalu berbuat baik kepada semua orang dan tidak punya musuh, tidak mencari kambing hitam, kamu tidak akan merasa sedih*

*Pola pikir kitalah yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak, BUKAN faktor luar* 🌻

👉 _Bahagia tidaknya hidupmu bukan ditentukan oleh seberapa kaya dirimu, atau sesukses apa hidupmu._

*Bahagia itu PILIHANMU SENDIRI".*
Always Happy and Happy always ... 👍

*Hari ini kita mau bahagia atau tidak... adalah pilihan kita sendiri.... 👍BUKAN ORANG LAIN.*🙏







" Mengapa Kesusahan Hidup/ Miskin bisa terjadi ? "

Sepenggal Cerita Rosario


Penumpang yang lain mulai berdesakan masuk pesawat, suara-suara koper yang diseret, orang-orang berbicara sambil menata tas-tas mereka di kabin. Tiba-tiba suara-suara bising pelan-pelan makin hilang dan suasana berubah seperti hening tanpa suara. Jim menjulurkan lehernya untuk melihat apa yang terjadi.

Wow, ternyata ada dua orang suster dengan pakaian jubah putih bergaris biru di pinggiran, sedang berjalan menuju ke tempat duduk mereka. Tiba2 Jim merasa kenal dengan wajah seorang suster yang sering muncul di layar TV; wajah yang penuh keriput tapi tatapan matanya hangat menebar kedamaian.

Keduanya membungkuk hormat kepada Jim, dan sesaat kemudian Jim tersadar bahwa dua bangku di sisinya menjadi tujuan kedua Suster ini. Tak terbayangkan oleh Jim bahwa ia akan mendapat teman seorang yang sangat khusus: Bunda Teresa dari Calcuta yang terkenal kesucian dan ketulusannya membela kaum miskin.

Begitu pesawat tinggal landas, Jim melirik kedua suster yang segera mengeluarkan kalung Rosario mereka dan mulai berdoa dengan serius. Sepanjang mereka berdoa, Jim Cuma mengamati butiran Rosario yang berbeda2 warna; setiap persepuluhan punya warna tersendiri. “Saya selalu berdoa untuk orang2 miskin di setiap benua” begitu Suster Teresa menjelaskan seusai doa.

Jim bukanlah seorang Katholik yang aktif. Persis ketika pesawat berada di ketinggian normal, mereka selesai pula berdoa. Ibu Teresa berpaling kepadanya melempar senyum. Untuk pertama kalinya Jim bisa memahami apa yang dikatakan orang banyak tentang “Aura” yang kuat yang keluar dari pancaran matanya. Ada rasa damai merasuki hati Jim ketika melihat ke dalam tatapan mata Ibu Teresa, rasa damai yang sulit diungkapkan.

“Apakah engkau sering berdoa Rosario?” Ibu Teresa mengejutkannya dengan pertanyaan. Jim berusaha jujur:
“Ah, tidak juga… Saya hampir tidak pernah berdoa, apalagi doa Rosario..”
Ibu Teresa tersenyum, mengambil tangan kanan Jim, membuka telapaknya dan menaruh kalung rosarionya di genggaman Jim. “Mulai sekarang engkau akan mulai berdoa…” kata Ibu Teresa lembut

Begitu mendarat, Jim disambut isterinya Ruth yang sudah menunggu. “Wow…mimpi apaa???” tanya Ruth keheranan melihat suaminya seorang bisnisman dan tergolong orang modern tiba2 menggenggam Rosario di tangannya. Jim menjelaskan secara singkat pertemuan tak terduga dengan Ibu Teresa. “Aku merasa seperti baru bertemu “Puteri Tuhan” yang sangat baik” kata Jim.

9 bulan kemudian, Jim dan Ruth mengunjungi teman karib: Connie. Connie baru saja menceritakan bahwa ia divonis terkena kanker ovarium sudah dalam stadium yang parah. “Dokter mengatakan ini kasus yang sangat berat. Tapi aku akan berjuang melawan kanker ini; aku tak mau menyerah!” kata Connie. Tiba2 entah mengapa, Jim teringat sesuatu, merogoh kantong celananya dan menyodorkan untaian Rosario kepada Connie. Ia menjelaskan sejarah Rosario itu: “Bawalah Rosario itu untukmu, mungkin bisa membantu sedikit dalam perjuanganmu.”
Walau Connie bukan seorang Katolik, ia senang menerimanya sebagai bentuk dukungan spiritual dari teman akrab. “terimakasih. Aku harap masih dapat mengembalikannya kelak”

Lebih dari setahun lewat, ketika Jim dan isterinya menengok Connie kali berikutnya. Wajah Connie berseri2, berlari menjemput mereka dan memberikan pelukan dan berkata2 penuh semangat:
“Ini Rosario mu, aku membawanya sepanjang tahun. Banyak kemoterapi dan operasi kujalani. Bulan kemarin dokter memeriksa untuk yang terakhir kalinya; katanya kanker ovariumku sudah hilang, sembuh sama sekali!”

Kali berikutnya Liz, saudari Ruth yang jatuh dalam depresi yang berat sesudah perceraian dengan suaminya. Ruth teringat Rosario pemberian Ibu Teresa kepada suaminya. Ia meminjamkannya untuk dibawa oleh Liz disertai penjelasan sejarah dari mana Rosario itu didapat.

“Aku menggantungkannya di atas tempat tidur di dekat kepala. Setiap malam aku benar2 kesepian dan takut; dan setiap kali perasan itu muncul, aku berusaha memegangi Rosario yang tergantung di dekat kepalaku; entahlah setiap kali memegangnya, aku merasa seperti memegang tangan yang penuh cinta” Begitu bunyi surat Liz kepada Ruth yang disertai kiriman Rosario yang dipinjamkan kepadanya. “Aku sudah semakin kuat dan punya perspektif baru dalam hidupku. Kukirimkan kembali Rosario mu dengan ucapan terimakasih. Mungkin ada orang lain yang lebih membutuhkannya” – Liz.

Beberapa tahun kemudian, tiba2 suatu malam seorang asing menelpon Ruth: “Aku mendengar dari tetanggaku cerita tentang Rosario mu; bolehkah aku meminjamnya beberapa saat untuk kubawa ke rumah sakit? Ibu ku sakit sudah tua dan dalam keadaan koma sekarang. Kami keluarganya berharap semoga Rosario itu bisa membantunya menghadapi saat2 akhir dan bisa berpulang dalam damai” Ruth mengirimkannya.

Beberapa hari kemudian orang tersebut mengembalikan Rosario yang dipinjam. “Menurut perawat, orang yang koma masih bisa mendengar. Jadi kujelaskan kepada ibu bahwa itu Rosario milik Ibu Teresa dari Kalkuta, dipinjam dari seorang teman untuk menemani Ibu di saat2 sulit ini.”

“Begitu Rosario itu berada digenggaman tangannya, beberapa menit kemudian kami melihat wajah ibu penuh kedamaian dan rilex, seperti tidur, dan nampak wajahnya seperti jauh lebih muda. Kami hampir tidak sadar kalau ibu sudah berpulang kalau tidak mendengar suara mesin perekam jantung sudah datar tanpa detakan… Ibu ku berpulang dalam tidur yang damai. Terimakasih atas kebaikanmu meminjamkan Rosario. Saatnya kukembalikan, mungkin ada orang lain yang lebih membutuhkannya”

Jim masih beberapa kali meminjamkan Rosario itu kepada orang yang tahu dari mulut ke mulut, semakin banyak kisah2 yang meneguhkan, kadang lebih seperti mukjizat yang menyertai orang2 yang menggenggam Rosario itu di tangannya. Jim tak pernah keberatan dan selalu mengingatkan: “Kalau engkau sudah selesai melewati saat2 sulitmu, jangan lupa mengembalikan Rosario itu, karena mungkin ada orang lain yang lebih membutuhkannya…”

Apakah ada kekuatan special dari dalam untuaian Rosario itu? Atau karena kekuatan doa dari tangan orang yang memegannya bertahun2 penuh dengan lantunan doa Rosario? Atau karena kekuatan nama Ibu Teresa dari Kalkuta? Atau karena hati manusia senantiasa diperbaharui ketika mereka memegangnya?? Engkau sendiri yang bisa menilai. 

Yang jelas, jika engkau punya kalung Rosario, tidak ada salahnya mulai lagi mendoakannya di bulan yang penuh rahmat ini, berdoa untuk saudara-imu, berdoa untuk kebutuhanmu, berdoa untuk dunia. Siapa tahu engkau akan seperti Ibu Teresa….

(Terjemahan – Rediscover Catholicism, Chapter 18, the Rosary -by P. Hend.SCJ



Kamis, 11 Oktober 2018

KETAHUI GEJALA PENYAKIT

Penyakit mengintai di sekitar Anda.

Beberapa hal yang dapat menimbulkan sakit penyakit :

1. Makanan : Empat Sehat, Lima Sempurna
    Kurangi karbohidrat, perbanyak protein dan Sayuran dan buah-buahan.

2. Minuman  : Kurangi minuman berwarna dan beraroma, perbanyak minum air dengan 
    kandungan pH basa, Ikatan molekul kecil dan tinggi antioxidant. 

3. Olah raga : Olahraga teratur min 2 kali seminggu
   Jogging, Latihan beban, maupun senam sehat pernapasan. 

4. Istirahat

5. Relaxasi terkait hiburan/ rekreasi.

Berikut adalah beberapa gejala penyakit yang patut kita ketahui dan waspadalah :



Next " Slide Seminar Sehat dengan Goju Movement "

Smile in Christ always..

FOTO KEGIATAN REKOLEKSI KPKS

VILLA : MAWAR INDAH, SUKABUMI
 TGL . : 6-7 Oktober 2018