Bacaan Injil : Luk 11 : 37-41
*Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih*
Kata kunci :
1. Yesus di undang makan
2. Seorang Farisi mengundang Yesus untuk makan.
3. Orang Farisi heran melihat Yesus tidak mencuci tangan
4. Membersihkan cawan dan pinggan luar vs membersihkan bagian dalam
Bahan Refleksi singkat:
Setiap diri kita senang dan berharap di undang makan, betul? namun kali ini berbeda , saya menangkap pesan bacaan Injil hari ini betapa senang nya kita bila bisa mengundang makan seseorang atau banyak orang, pasti Anda pernah merasakan bahagia nya bila bisa memberi makan orang tua, saudara, bahkan teman-teman atau orang yang mengalami kesusahan, tidak harus makanan yang wah, mewah makanan sederhana pun cukup yang penting jangan makanan sudah basi ya hehehee, yang penting kerelaan hati kita untuk memberi.
Ketika kita mengundang makan atau memberi makan/minum seseorang sebenarnya mengandung makna yang mendalam apa itu? Ya, tanda syukur. Kerelaan memberi makan dengan tulus tanpa mengharap pujian, terima kasih maka sebenarnya kita sedang mengungkapkan tanda syukur. Puji Syukur karena kita semua masih di berikan kesehatan, kelimpahan kasih suka cita dari Allah Tritunggal Maha Kudus walaupun di beri banyak, sedikit rejeki ataupun secara ekonomi pas-pas an tetap bisa bersyukur.
Bukan kah, itu yang di harapkan dari seluruh isi bible hendak nya kita semua bersyukur, menyadari akan karya keselamatan Allah melalui *Karya Penyaliban dan Kebangkitan Yesus*
Oh iya lagi rame ya di media online *Apakah Penyaliban Yesus rancangan Ibllis atau rancangan Allah?* nah terkait ini nanti kita bahas lain kesempatan ya.
2. Seorang Farisi mengundang Yesus makan
Pertanyaan buat kita semua, apa maksud orang Farisi mengundang Yesus makan? Apakah bentuk ungkapan tanda syukur? atau ada alasan lain?
Kalo melihat isi bacaan maka jawab nya : ya, maksud orang Farisi mengundang makan Yesus bukan ungkapan tanda syukur ataupun mau belajar dari Yesus. Terlihat dari pernyataan Orang Farisi yang mengkritik cara Yesus makan , jadi terlihat kesan orang Farisi mengundang makan untuk mencari-cari kesalahan Yesus.
Hal ini juga bisa di lihat dari ayat Lukas 11 : 53-54 : " Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan memberi banyak pertanyaan " Di sini mereka terkesan sedang mencari kesalahan apa yang di ucapkan Yesus sebagai bukti untuk menjatuhkan tuduhan.
3. Orang Farisi heran melihat Yesus tidak mencuci tangan.
Menurut tradisi Yahudi dan Talmud orang harus mencuci tangan sebelum makan dengan maksud dan tujuan menghindari najis, menjaga kesucian dan membersihkan tubuh dan untuk menghormati Tuhan. Pertanyaan nya : Apakah Yesus tidak tahu aturan tradisi atau sengaja melakukan itu?
Yesus bukan nya tidak tahu aturan atau hukum tradisi Yahudi karena banyak kisah atau bacaan dalam bible Yesus sangat paham hukum tradisi dan sangat menghormati salah satu contoh ketika Yesus menyuruh 10 orang kusta bertemu para Imam ( Lukas 17 : 11 - 19 ) . Yesus mau 10 orang kusta yang sembuh bertemu para Imam untuk menjalani ritual pembersihan dan dengan ini berarti status sosial dan keagamaan nya di pulihkan, ini membuktikan bahwa Yesus tahu, paham dan menghormati hukum atau aturan tradisi Yahudi.
4. Membersihkan cawan dan pinggan luar vs membersihkan bagian dalam
Yesus sengaja tidak mencuci tangan karena Yesus mau mengajarkan ke semua orang termasuk orang Farisi dan Para Ahli Taurat bahwa lebih penting dan utama adalah kesucian hati dan perilaku, bukan hanya ritual mencuci tangan (Matius 15:1-20, Markus 7:1-23). Yesus ingin menunjukkan bahwa kesucian dan kebersihan tidak hanya dapat dicapai melalui ritual, tetapi juga melalui perilaku dan hati yang baik.
Hal ini cukup relevan saat ini ketika banyak orang sibuk melayani sana-sini di Gereja tapi hatinya kosong, perbuatan baik hanya supaya di lihat orang, mendapat pujian , mudah marah dan tersinggung , suka membicarakan keburukan orang lain , menjadi aktivis gereja merasa diri paling benar tidak suka menerima kritikan, dll. Padahal yang lebih utama selain prilaku baik juga kemampuan untuk menahan diri , tidak mudah terpancing dan inilah salah satu bentuk melayani dengan tulus, penuh kasih sukacita.
Demikianlah refleksi bacaan Injil hari ini , mungkin teman-teman punya refleksi yang berbeda yo wes silahkan share untuk memperkaya iman spiritualitas, kita belajar dan bertumbuh iman bersama demi kemulian Allah Bapa Tritunggal Maha Kudus.
Doa :
Ya Allah Bapa Tritunggal Maha Kudus terima kasih atas hari baru yang kami alami baik naik-surut nya kehidupan, kami boleh alami iman bertumbuh bersama teman-teman seiman, bersyukur masih di beri napas, tubuh yang masih berfungsi dengan normal terutama pikiran dan semangat untuk selalu memuliakan nama Mu melalu kerelaan hati untuk berbagi kepada sesama..utuslah Roh Kudus mu untuk membawa pencerahan dalam setiap perilaku, ucapan, keinginan untuk mewartakan kasih Mu..Amen.